6 Etika Meminjam Barang pada Orang Lain, Jangan Seenaknya Sendiri

Hernawan | Diat Anugrah
6 Etika Meminjam Barang pada Orang Lain, Jangan Seenaknya Sendiri
Ilustrasi ingin meminjam barang (Pexels.com/greta-hoffman)

Terkadang kita membutuhkan barang yang tidak kita miliki. Namun, kita tidak bisa membeli barang tersebut, misalnya karena harganya yang tidak murah atau karena penggunaannya yang jarang. Oleh sebab itu, kita mungkin memutuskan untuk meminjam barang tersebut pada orang yang memillikinya, biasanya kepada teman atau saudara.

Meski begitu, kita tidak boleh sembarangan dalam meminjam barang pada orang lain. Ada etika yang harus kita jalankan agar kita bisa menjadi peminjam yang baik. Selain itu, etika daam meminjam barang juga perlu dilakukan agar hubungan kita dengan pemilik barang tetap terjaaga dengan baik. Berikut ini adalah 6 etika meminjam barang pada orang lain.

1. Sampaikan Maksud dengan Sopan

Ketika meminjam barang pada orang lain, kita harus menyampaikan maksud dengan baik dan sopan. Sampaikan alasan kita membutuhkan barang tersebut. Jangan langsung meminta begitu saja karena hal tersebut bisa membuat pemilik barang menjadi kesal pada kita. Ketika pemilik barang sudah kesal, bisa jadi ia tidak meminjami barang miliknya kepada kita.

Selain itu, sampaikan juga kebutuhan kita dengan jujur, jangan mengada-ada. Karena kalau pemilik barang tahu bahwa kita berbohong, ia tidak akan mengizinkan kita menggunakan barangnya karena sejak awal saja sudah tidak jujur, pasti nanti tidak akan bertanggung jawab terhadap barang yang dipinjam.

2. Jangan Memaksa

Apabila kita sudah menyampaikan keperluan kita, tapi ternyata pemilik barang tidak meminjamkan barangnya kepada kita, maka kita tidak boleh memaksanya. Pasti ada alasan tersendiri yang membuatnya tidak mau memberi pinjaman.

Apabila kita memaksa untuk meminjam, maka pemilik barang tersebut bisa marah kepada kita. Selain itu, hubungan kita dengan pemilik barang akan jadi kurang baik. Oleh sebab itu, lebih baik kita mencari orang lain yang memiliki barang tersebut daripada harus meminjam secara memaksa.

3. Utamakan Kebutuhan Pemilik

Jika kita meminjam pada orang dekat, mungkin dia akan merasa tidak enak dan meminjamkan barangnya pada kita. Namun, apabila kita mengetahui ternyata pemilik dia juga membutuhkan barang tersebut, maka kita harus mengalah dan lebih mengutamakan kebutuhan pemilik.

Bagaimanapun juga, barang tersebut adalah miliknya sehingga dia lebih berhak menggunakannya dibanding kita. Masa dia juga harus meminjam pada orang lain padahal memiliki barangnya karena miliknya dipinjam oleh kita. Lebih baik kita yang meminjam pada orang lain yang sekiranya sedang tidak dibutuhkan.

4. Digunakan dan Dijaga dengan Baik

Apabila sudah dipinjami barang oleh orang lain, kita harus menggunakannya dengan baik. Gunakan seperlunya saja sesuai dengan yang kita sampaikan kepada pemilik barang. Jangan gunakan untuk keperluan yang tidak penting.

Selain itu, kita juga harus menjaga barang pinjaman tersebut dengan baik. Jangan sampai kita merusak barang orang lain. Kalaupun ternyata barang tersebut rusak tanpa kita sengaja, maka kita harus mau bertanggungjawab atas kerusakan tersebut, entah dengan menggantinya dengan yang baru atau memperbaikinya.

5. Segera Kembalikan

Setelah keperluan kita selesai, kita harus segera mengembalikan barang pinjaman tersebut. Jangan menunda-nunda. Barangkali pemilik barang tersebut akan segera membutuhkannya. Pemilik barang juga akan senang jika barang yang dipinjam segera dikembalikan. Selain itu, cepat-cepat mengembalikan juga untuk mengantisipasi barang rusak karena waktu.

6. Ucapkan Terima Kasih

Setelah diberi pinjaman barang, maka kita harus mengucapkan terima kasih pada pemilik barang. Jangan jadi orang yang tidak tahu terima kasih dan sopan santun.

Demikian 6 etika meminjam barang pada orang lain. Mudah, bukan?

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak