Jatuh cinta merupakan perasaan yang luar biasa. Hari-hari terasa berbeda saat jatuh cinta. Jauh lebih indah dan bahagia!
Namun, kenyataannya jatuh cinta pun bisa memberi rasa sakit. Kenapa bisa begitu? Berikut akan dijelaskan lebih jauh alasan jatuh cinta bisa menyakitkan. Mari simak sama-sama, ya!
1. Ada ekspektasi yang tak sesuai dengan kenyataan
Wajar ketika jatuh cinta menimbulkan harapan atau ekspektasi tertentu. Dan biasanya saat orang jatuh cinta, bayangannya selalu yang indah-indah. Pasangan bakal terus romantis, diantar jemput tiap hari, atau diberi berbagai bentuk perhatian lainnya.
Terkadang harapan ini gak sesuai dengan kenyataan. Dan inilah yang menimbulkan rasa sakit akibat ekspektasi tak bertemu dengan realitas.
Jangan sedih dulu, apalagi terburu-buru minta putus. Ingat, lho, jatuh cinta pun berproses. Cobalah untuk berkompromi mengenai ekspektasimu dan belajar menerima pasangan apa adanya. Selama kepribadiannya masih baik dan menjalin hubungan dengannya gak toksik, mungkin saatnya kamu agak menurunkan ekspektasimu sedikit supaya gak kecewa lagi.
2. Dia tidak mencintaimu dengan level yang sama
Rasa sakit saat jatuh cinta juga bisa disebabkan level cinta yang tidak sama antara kamu dan pasangan. Kamu sudah begitu bersungguh-sungguh mencintainya, tapi dia setengah-setengah.
Nah, kalau ini kasusnya, kamu patut mengevaluasi kembali apakah hubungan asmaramu layak untuk diteruskan. Bakal capek mental, lho, menghadapi hubungan yang gak seimbang seperti itu.
3. Memperlakukan argumentasi layaknya kompetisi
Hal lain yang bikin cinta terasa sakit, yaitu kamu memperlakukan argumentasi layaknya kompetisi. Saat kamu begitu menginginkan sesuatu di dalam hubungan, kamu pun berusaha memenangkan perdebatan. Pertengkaran seperti inilah yang kemudian menyebabkan rasa sakit, karena tanpa sadar kamu jadi menyakiti orang yang dicintai.
Di sinilah pentingnya arti kompromi dalam sebuah hubungan cinta. Dengan demikian tiap kali terjadi perdebatan, kalian bisa memperlakukan layak sebuah hal biasa, tanpa ada tendensi untuk memenangkan argumentasi.
4. Kehilangan
Ini, sih, jangan ditanya lagi. Ada pertemuan, ada pula risiko perpisahan. Meski sudah sadar kenyataan pahit ini, tetap saja ketika terjadi terasa perih di hati.
Kehilangan dia yang kamu cintai memang sangat menyakitkan. Tapi, terkadang risiko itu mesti kamu ambil. Kalau enggak, kamu akan terus-menerus hidup sendirian karena terlalu takut mengambil risiko tersebut.
Dari uraian tadi sekarang sudah sadar, ya, hal-hal apa saja yang bikin jatuh cinta terasa menyakitkan. Tapi, banyak indahnya juga, kok!