3 Alasan Pemilik Kos dan Rumah Kontrakan Selektif dalam Memilih Penyewa

Hayuning Ratri Hapsari | Sapta Stori
3 Alasan Pemilik Kos dan Rumah Kontrakan Selektif dalam Memilih Penyewa
Ilustrasi rumah sewa (Unsplash.com/Aaron Sousa)

Bagi orang yang pernah berpindah-pindah kos atau rumah kontrakan, pasti akan menemui berbagai macam karakter pemilik hunian sewaan. Ada pemilik yang tidak banyak bertanya ketika kita hendak menyewa, ada pula yang selektif dalam memilih penyewa.

Barangkali, kamu pernah bertemu dengan pemilik kos atau rumah kontrakan yang selektif dalam memilih penyewa rumahnya, seperti bertanya banyak hal kepada tentang diri calon penyewa, ingin mengetahui tentang kegiatannya sehari-hari, dan lain sebagainya. Namun, tentunya hal ini bukan tanpa alasan.

Berikut ini ada beberapa hal yang melatarbelakangi sikap pemilik kos dan rumah kontrakan yang selektif dalam memilih penyewa.

1. Pernah mengalami hal yang tidak menyenangkan

Sikap seorang pemilik kos atau kontrakan yang selektif dalam memilih penyewa dapat dilatarbelakangi oleh pengalaman tak menyenangkan yang pernah dialaminya.

Misalnya, mendapatkan penyewa yang selalu terlambat membayar biaya kontrakan, kabur tanpa membayar uang tanggungan sewa, atau penyewa pergi tanpa pamit dan meninggalkan kunci di sembarang tempat. Tentunya, hal ini akan merugikan dirinya sebagai pemilik.

2. Menjaga hubungan baik dengan lingkungan di sekitar kontrakan

Menjaga hubungan baik dengan tetangga dan lingkungan sekitar tentunya penting dilakukan oleh seorang pemilik kontrakan.

Tentunya, ia tak ingin menerima pengaduan dari warga sekitar jika sang penyewa melakukan hal yang mengganggu para tetangganya, seperti ribut semalaman sampai tetangga tidak bisa beristirahat, melakukan hal-hal yang merugikan warga sekitar dan lain sebagainya. Oleh karena itu, ia berusaha untuk lebih berhati-hati dalam memilih penyewa.

3. Khawatir rumah kontrakan jadi tempat maksiat atau perbuatan kriminal

Beberapa penyewa memanfaatkan rumah kontrakan untuk menyembunyikan perbuatan tak baik yang dilakukannya dari orang-orang terdekatnya.

Misalnya, tinggal bersama pasangan yang tidak terikat secara sah oleh pernikahan atau bahkan melakukan perbuatan kriminal, seperti menjual obat-obatan terlarang atau melakukan bisnis ilegal.

Seorang pemilik kos atau kontrakan tentunya berharap tempat yang ia sewakan digunakan untuk melakukan hal-hal yang baik. Akan sangat mengecewakan jika tempat yang ia sewakan justru malah membuatnya terlibat masalah.

Demikian tiga alasan pemilik kos dan rumah kontrakan selektif dalam memilih penyewa.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak