4 Cara Mengajari Anak agar Tidak Melakukan Tindak Kekerasan

Candra Kartiko | Juandi Manullang
4 Cara Mengajari Anak agar Tidak Melakukan Tindak Kekerasan
Ilustrasi Orangtua dan Anak (pexels/emma bauso)

Seorang anak sangat layak dididik menjadi pribadi yang baik dan bisa diandalkan. Anak sebagai generasi penerus kemajuan bangsa dan negara sudah selayaknya dilatih karakternya agar semakin baik dan membanggakan.

Jangan sampai karakter anak menjadi keras dan berani melakukan kekerasan karena hal tersebut akan membawa dampak buruk dalam kehidupan. Oleh sebab itu, penting sekali mengajari anak agar tidak melakukan kekerasan dan bisa membanggakan.

Untuk mencapai itu, berikut 4 (empat) cara mengajari anak agar tidak melakukan kekerasan.

1. Jangan biarkan anak masuk dalam lingkungan yang negatif

Tentu saja, lingkungan sekitar dapat menjadi pemicu anak melakukan kekerasan. Pengaruh lingkungan yang tidak sehat begitu berbahaya. Karena itu, orangtua harus lebih mengawasi anaknya dalam hal bermain dan bergaul.

Anak-anak itu perlu perhatian dan arahan agar tidak terjerembab dalam lingkungan yang tidak sehat. Karena itu, awasi anak anda dari lingkungan yang tidak sehat.

2. Jangan melakukan kekerasan terhadapnya

Penting sekali agar tidak melakukan kekerasan terhadap anak. Kita harus tahu, ketika keluarga melakukan kekerasan maka hal tersebut akan berpengaruh pada sikap anak yang akan melakukan kekerasan terhadap orang lain.

Apa yang dicontohkan dalam keluarga, baik itu hal yang baik maupun buruk maka itu pula yang akan dilakukan anak pada kehidupannya sehari-hari sampai dewasa.

3. Ajari anak untuk setia dalam doa

Keluarga yang baik adalah keluarga yang mengajari anaknya pendidikan rohani dengan baik. Pendidikan rohani itu seperti mengajari anak berdoa, baik saat makan, tidur dan saat ingin beraktivitas.

Oleh karena itu, keluarga harus juga memperhatikan pendidikan rohani anak agar nantinya dia tidak berbuat anarkis kepada siapapun.

4. Mengingatkan anak ketika dia salah

Budaya untuk terus mengingatkan anak ketika melakukan kesalahan harus terus dilakukan. Jangan sampai orangtua membiarkan anak berbuat salah. Wajib untuk menegur anak atau mengingatkannya ketika melakukan tindakan diluar kewajaran dan menyimpang.

Kalau orangtua membiarkan bahkan membela anak yang bertindak salah maka ketika dewasa, sangat mungkin hak tersebut terbawa-bawa dan dia menjadi pribadi yang suka melakukan kekerasan.

Dengan demikian, sudah sepantasnya para orangtua mengajari anak hal-hal baik dan positif. Semoga saja si anak mengerti dan mengambil positif ajaran tersebut guna kehidupannya kelak.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak