4 Faktor yang Membuat Gen Z Sering Kesepian

Candra Kartiko | alamanda azis
4 Faktor yang Membuat Gen Z Sering Kesepian
ilustrasi kesepian (pexels)

Generasi Z atau yang lebih dikenal dengan Gen Z menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia berdasarkan hasil sensus pada tahun 2020 adalah seseorang yang lahir di rentan waktu tahun 1997 sampai dengan 2012. Sedangkan menurut Graeme Codrington & Sue Grant-Marshall dalam teori generasi (Generation Theory), generasi Z adalah seseorang yang lahir di kurun waktu 1996 sampai dengan tahun 2009. Jadi menurut 2 pendapat tersebut generasi Z dapat disimpulkan pada tahun 2022 ini adalah mereka yang berumur 9 sampai dengan 24 tahun.

Namun disinyalir generasi Z adalah generasi yang dianggap sebagai generasi yang paling sering merasa kesepian saat ini. Menurur Psychology Today bahwa terdapat 73 % generasi yang yang kerap mengalami kesepian. Berikut kami sampaikan beberapa faktor yang dinilai sebagai penyebab mengapa generasi Z dianggap sebagai generasi yang paling sering merasa kesepian.

1. Padatnya Kesibukan

Melihat rentan umur gen Z saat ini yang dikisaran 9-24 ini menandakan bahwa mereka ini ada dalam masa produktif , baik yang berstatus pelajar dan mahasiswa maupun yang tengah bekerja. Setiap harinya mereka akan tersibukan dengan tumpukan dengan tugas yang menggunung atau padatnya jadwal pekerjaan.

Hal tersebut membuat attensi mereka setiap harinya terfokuskan pada rutinitas yang begitu menyita waktu.

2. Bergantung Pada Teknologi

Ketergantungan gen Z pada teknologi terutama pada gawai yang mereka miliki sangatlah tinggi. Hal ini dapat dimengerti bahwa mereka ini memang lahir pada era dimana perkembangan teknologi begitu cepat. Dengan demikian membuat gen Z menjadi kalangan yang lebih banyak menghabiskan waktu dengan teknologi dan internet dibandingkan berinteraksi dengan sesama manusia.

3. Media Sosial

Gen Z hari ini cukup banyak melakukan interaksi di dalam media sosial. Namun interaksi di media sosial ini dapat bernilai positif jika untuk meningkatkan interaksi sosial, namun dapat menjadi kontraproduktif jika ditempatkan sebagai pengganti interaksi sosial di dunia nyata. Namun sayangnya kalangan generasi Z sering terlalu berlebihan dalam menggunakan media sosial.

4. Lemahnya Ketergantungan Sosial

Dengan perkembangan zaman dan juga kemajuan teknologi, membuat generasi Z ini menjadi generasi yang lebih mandiri dan menggantungkan berbagai halnya kepada diri sendiri. Generasi Z jarang sekali untuk meminta saran kepada orang lain, pasalnya saran serta pandangan yang mereka butuhkan sering mereka cari sendiri di internet.

Mereka sudah cukup terbiasa dengan market place dan aplikasi yang memudahkan mereka dalam menjalankan kehidupan seperti ojol dan juga layanan pengiriman makanan. Dengan lemahnya ketergantungan sosial di kalangan generasi Z akan membuat mereka cepat merasa kesepian.

Nah itu tadi beberapa hal yang kerap dituding menjadi penyebab mengapa generasi Z dikaitkan dengan generasi yang mudah merasa kesepian. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak