Mendengar kata fobia, kita sering mengaitkannya dengan ketakutan berlebihan terhadap hal yang justru tidak membahayakan. Orang yang mengidap fobia tertentu akan merasakan kecemasan bila berada tempat-tempat dan situasi, serta melihat objek tertentu. Fobia biasanya menyerang umur tertentu, dilansir dari halodoc, fobia dapat dialami oleh siapa saja, namun umumnya kondisi fobia dapat dialami oleh seseorang semenjak kecil, masa remaja, hingga memasuki usia lebih dari 30 tahun.
Namun, terdapat segelintir fobia yang paling umum dialami anak-anak remaja, biasanya diakibatkan oleh lingkungan dan perkembangan zaman. Seperti dilansir dari paradigm treatment, berikut pemaparannya!
1. Agorophobia - ketakutan di tempat ramai

Agorophobia adalah semacam fobia yang memiliki kemiripan dengan serangan panik. Orang yang mengidap fobia ini cenderung takut berada di keramaian.
Ketakutan berada di tempat publik bukan perihal yang dapat disepelekan, pasalnya, mereka bisa saja mendapati diri merasa tak berdaya dan sulit terlepas dengan mudah. Seorang remaja dengan fobia ini cenderung meninggalkan tempat-tempat yang tak ingin mereka kunjungi dan justru tidak dapat jauh dari rumah.
Contohnya, mereka yang tidak menyukai kegermerlapan festival, akan cenderung menghindari tempat-tempat ramai seperti pasar malam, festival, dan taman pusat kota. Mereka biasanya akan menolak pergi bersama teman dan keluarga dengan alasan yang sulit dicerna.
2. Claustrophobia - ketakutan di ruang yang sempit

Claustrophobia adalah ketakutan intens terhadap tempat-tempat sempit, riskan bahaya, dan gelap. Orang-orang yang mengidap claustrophobia memiliki ketakutan terhadap pesawat, bercokol di kamar kosong minim pencahayaan, bus, dan lift.
Beberapa orang yang mengidap claustrophobia bisa saja alami serangan panik apabila mendapati diri tengah berada di antara kemacetan lalu lintas dalam waktu yang lama, lebih-lebih mengenakan pakaian yang bikin mudah gerah dan tidak longgar. Pengidap ini biasanya akan mudah mengalami kegerahan hingga banjir keringat.
3. Nomophobia - ketakutan hidup tanpa gawai pintar

Fobia ini tergolong masih baru, adalah ketakutan hidup tanpa gawai pintar. Phobia ini diambil dari kata “No Mobile” phone.
Di dunia yang serba digital saat ini. Meninggalkan rumah tanpa ponsel merupakan hal paling umum yang ditakuti hampir semua orang. Ketika baterai gawaimu hampir mati dan tidak memiliki cara untuk mengisi daya ponsel. Bagi kebanyakan orang, ketidaknyamanan ini akan semakin ringan dan berkurang seiring berjalannya waktu.
Namun, tak berlaku bagi mereka yang mengidap nomophobia, serangan panik bisa saja mengguncang mereka. Nah, orang yang mengidap nomophobia biasanya takut ketinggalan tren-tren yang tengah berlaku di sosial media alias FOMO.
4. Social phobia - ketakutan berinteraksi dengan orang lain

Banyak remaja mengeluhkan kesulitan dalam mengatasi social anxiety atau kecemasan sosial. Jika hal ini tak segera dicegah, maka remaja berpotensi mengidap social phobia. Sama halnya dengan Agorophobia, mereka akan cenderung menetap di rumah, alih-alih pergi ke tempat nongkrong dan kesulitan bergaul dengan orang lain.
Orang yang mengidap social phobia seringkali mengalami demam panggung dan cemas disoroti banyak orang. Para pengidapnya akan mengalami detak jantung yang cepat, tangan berkeringat, hingga serangan panik.
Jika anak mengalami pengalaman tak mengenakan saat manggung, katakanlah ditertawakan dan diledek di depan umun, akan membuat mereka kesulitan memupuk keberanian dan bisa saja menolak untuk berada dalam situasi itu lagi. Fobia ini dapat berdampak negatif tidak hanya pada kehidupan sosial tetapi juga kesuksesan mereka di sekolah.
5. Medical teen phobia - ketakutan akan penyakit tertentu

Bun, apakah anak kerap bertanya kepada mbah Google untuk mendiagnosa penyakit tertentu dan tiba-tiba merasa kecemasan tak wajar?
Fobia ini disebut juga dengan perilaku hipokondria, yang merupakan kecemasan seputar penyakit yang dibayangkan atau gejala yang tidak signifikan, menjadi lebih umum di era Internet seperti sekarang.
Siapapun dapat mengetik gejalanya ke Google, dan mesin pencari cenderung memberikan skenario terburuk. Misalnya saja, hasil pencarian mimisan disebabkan oleh leukimia (kanker darah).
Tidak sampai disitu saja, mereka yang mengidap fobia ini cenderung takut dengan dokter, rumah sakit, jarum suntik, dan vaksin.
Itulah tadi 5 fobia yang umum dialami anak remaja. Nah, apakah kamu termasuk orang yang mengalami phobia berikut?
Sumber:
https://www.halodoc.com/artikel/ini-5-penyebab-fobia-bisa-muncul
https://paradigmtreatment.com/7-most-common-teen-phobias/