Jika kita perhatikan, setiap kuil Jepang memiliki tradisi yang berbeda. Tradisi di sini berkaitan dengan warna-warna yang ada di masing-masing kuil. Penggunaan warna-warna tersebut memiliki makna di baliknya. Melansir laman Japantravel, ini dia arti dan simbol warna-warna yang digunakan di kuil Jepang.
Warna Putih
Dalam bahasa Jepang warna putih adalah shiro, dianggap sebagai warna suci para dewa. Warna putih merupakan simbol kemurnian spiritual dan fisik. Dulu, Kaisar Jepang menggunakan pakaian putih untuk dalam ritual utama Shinto.
Pakaian pengantin dan penutup kepala pada upacara pernikahan tradisional Shinto pun menggunakan warna putih. Akan tetapi, dalam agama Buddha, warna putih melambangkan kematian, dan atribut putih digunakan untuk ritual bunuh diri para samurai yang disebut dengan istilah seppuku. Satu lagi, area pemakaman di Jepang ditandai dengan tirai bermotif garis-garis hitam putih.
Warna Hitam
Warna hitam atau kuro secara tradisional adalah warna maskulin di Jepang. Warna banyak digunakan untuk para samurai, dan sampai hari ini warna hitam digunakan oleh pengantin pria. Bagi pendeta agama Shinto, warna hitam adalah simbol pencerahan.
Warna Merah
Warna merah atau alias sangat populer di Jepang. kuil-kuil di Jepang banyak menggunakan warna ini dan mempunyai makna khusus. Sejak dulu warna merah dianggap sebagai cara warna yang ditakuti roh jahat. Di masa lalu, pendeta Shinto mengenakan pakaian berwarna merah, namun sekarang jubah dan topi merah sering digunakan untuk menutupi patung kitsune.
Selama festival Shinto, kain berwarna merah sering digunakan untuk menutupi meja dan juga karpet. Merah adalah warna festival. Area yang dijadikan lokasi festival sering dihiasi dengan umbul-umbul berwarna merah garis-garis putih. Di pertunjukan kabuki, warna merah adalah simbol keadilan, sedangkan di masyarakat umum, warna merah adalah kemakmuran dan kedamaian keluarga.
Warna Biru
Biru atau ao adalah warna orang-orang biasa. di masa lalu, Shogun melarang rakyat mengenakan pakaian yang cerah. Orang-orang kemudian banyak mengenakan kimono warna biru, abu-abu sebab nila yang merupakan pewarna alami tersedia melimpah. Selain itu, teknologi pewarnaan alami ini diturunkan dari orang tua ke anak-anaknya dan sampai sekarang kamu bisa menyaksikan teknik pewarnaan alami di Jepang.
Warna biru melambangkan dunia mistis. Tapi di teater kabuki, karakter penjahat biasanya mengenakan sesuatu berwarna biru.
Warna Emas
Warna emas atau ki adalah warna istimewa di Jepang. Warna ini merupakan simbol matahari, kekuatan para dewa, dan belas kasihannya. Dianggap sebagai warna yang baik, warna emas banyak digunakan di tempat pemujaan dan kuil di Jepang.
Warna Ungu
Warna ungu atau yang disebut murasaki dalam bahasa Jepang adalah warna prajurit. Selain itu pula ia melambangkan keluhuran dan kekuatan. Bunga iris yang berwarna ungu adalah satu-satunya bunga yang bisa disajikan kepada para samurai. Selain warnanya yang bersahaja. Daun dari bunga yang tajam melambangkan ketajaman katana yang bisa menebas siapa saja.
Itu dia beberapa simbol dari warna-warna yang sering digunakan di kuil Jepang dan masyarakat. Secara umum, warna-warna lain juga punya makna tertentu dalam tradisi Jepang. Informasinya lebih detail dipaparkan dalam artikel selanjutnya.