3 Pola Didik Orangtua yang Bisa Membahayakan Anak, Hindari!

Hayuning Ratri Hapsari | Riva Khodijah
3 Pola Didik Orangtua yang Bisa Membahayakan Anak, Hindari!
Ilustrasi anak murung (Pixabay.com/LuidmilaKot)

Tak ada orangtua yang ingin membahayakan anaknya sendiri. Namun, sayangnya tanpa disadari ternyata pola didik yang selama ini dilakukan orangtua justru malah membahayakan anak. Misalnya, mengganggu tumbuh kembangkan secara psikis.

Lalu, pola didik seperti apa saja yang dapat membahayakan anak? Pembahasan lengkapnya akan diulas di bawah ini. Mari disimak.

1. Terlalu memudahkan untuk anak-anak

Mengerjakan PR anak, membantunya saat ikutan lomba menggambar adalah sedikit contoh yang umum dilakukan para orangtua kepada anaknya. Tanpa disadari, ternyata membuat segalanya mudah untuk anak-anak akan berpengaruh pada masa depannya.

Menurut Madeline Levine, seorang psikolog, orangtua perlu membiasakan anak terjatuh supaya bisa berjalan dengan kaki mereka sendiri. Biarkan anak merasakan kegagalan supaya anak bisa belajar bahwa kehidupan itu tak selamanya manis, melainkan ada pahitnya juga.

Tugas orangtua ketika kegagalan itu terjadi adalah menyemangati dan mengajarkannya untuk bangkit. Ini akan jadi persiapan mental saat ia besar nanti. Karena anak tidak selamanya kecil sehingga bisa terus dibantu oleh orangtua, lho.

2. Selalu memenuhi permintaannya

Sering karena alasan sayang, orangtua selalu memenuhi permintaan anaknya. Anak jadi terbiasa mendapat sesuatu dengan mudah, tinggal minta orangtua, beres.

Pola didik seperti ini membuat anak jadi malas dan tidak bertanggung jawab terhadap barang-barang miliknya, lho. Kalau rusak, toh, tinggal minta dibelikan. Ngerinya ketika pola didik seperti ini terus dilakukan, saat ia besar nanti pun ia tidak akan mandiri. Selalu bergantung dengan orang lain.

Kalau orangtuanya masih hidup, ia akan selalu membebani orangtuanya. Kalau orangtuanya sudah meninggal, ia akan membebani istri atau saudara-saudaranya. Oleh sebab itu, sebaiknya mulai sekarang ayah bunda mesti memilah mana permintaan yang layak dituruti, dan mana yang tidak.

3. Komentar negatif

Mulutmu harimaumu. Hati-hati dengan kata-kata yang keluar dari mulut orangtua, lho, karena bisa berpengaruh pada psikologis anak.

Anak yang sering mendapat komentar negatif dari orangtuanya akan tumbuh menjadi anak yang tidak percaya diri. Saat anak tidak percaya diri, ia bisa jadi pribadi yang minder atau malah sok berani (menjadi nakal atau pemberontak) demi menutup rasa tidak percaya dirinya itu yang ditumbuhkan dari komentar negatif orangtuanya sendiri.

Itu tadi beberapa pola asuh orangtua yang justru dapat membahayakan anak. Semoga tidak lagi dilakukan, ya!

Video yang mungkin Anda suka:

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak