3 Pemicu Keributan Anak di Taman Bermain, Geng-gengan?

Candra Kartiko | Mutami Matul Istiqomah
3 Pemicu Keributan Anak di Taman Bermain, Geng-gengan?
ilustrasi anak bertengkar (Pexels.com/Victoria Akvarel)

Apakah kamu termasuk salah satu orang tua yang senang mengajak anak ke taman bermain? Sebetulnya, pastilah merasa senang ketika melihat anak merasa gembira bermain bersama teman baru dalam wahana yang seru. 

Ketika masih di rumah, banyak bayangan indah yang menghiasi pikiran kita. Misalnya saja, kita tinggal duduk manis melihat anak bermain. Atau bahkan bisa memakan camilan sembari menikmati sepoy-sepoy si angin. 

Namun kenyataan yang terjadi, seringkali banyak kejadian yang bahkan tidak pernah terbayangkan atau berada di luar dugaan yang menyebabkan anak menangis atau bertengkar dengan teman sebayanya. Berikut ini beberapa ulasannya! 

Baca Juga: 3 Hal yang Tak Boleh Luput ketika Hendak Berlibur, Perhatikan Keselamatan!

1. Anak tidak mau antre 

Dalam taman bermain, maka mainan yang ada harus dimainkan bersama-bersama. Untuk bisa memainkan bersama-sama, maka diperlukan antre untuk memainkan suatu agar bisa menikmatinya bersama. 

Namun anak-anak seringkali tidak sabar dalam antre, rebutan. Semuanya ingin jadi yang pertama. Oleh karena itu, sering terjadi anak yang ribut dan penyebabnya adalah tidak mau antre. 

Menyikapi hal itu, maka sebagai orang tua kita harus mengajarkan anak untuk berbagi dengan orang lain. Sehingga ketika berada di taman bermain, maka anak akan mau dan terbiasa berbagi dengan orang lain. 

2. Kalah menang

Keributan yang terjadi ketika anak bermain di taman juga seringkali dipicu oleh persoalan kalah dan menang. Seolah setiap permainan merupakan suatu perlombaan. 

Ketika bermain bersama dan ada anak yang dianggap kalah, maka akan diejek oleh anak yang menang. Lalu menangis dan jadi ribut. 

Untuk urusan sederhana ini, sebenarnya para orang tua yang menyederhanakan. Anak-anak sangat gengsi dan sensitif hatinya. Ketika mereka diejek oleh orang lain, maka perasaan tersebut merupakan suatu perasaan yang wajar dan normal untuk dirasakan. 

Sebagai orang tua, kita harus mengajarkan kepada anak kita agar supaya ketika mereka menang, maka tidak menjadikannya senang untuk mengejek teman yang kalah. 

Baca Juga: Lakukan 7 Kebiasaan Positif Ini agar Terhindar dari Bencana Utang

Pun ketika mereka kalah, maka jangan merasa bahwa kesempatan sudah hilang. Masih banyak peluang yang bisa untuk diusahakan. 

Hal itu dilakukan agar supaya anak bisa menghargai orang lain dan agar dia tidak mudah menyerah dan patah semangat ketika menghadapi kegagalan. 

3. Geng-gengan 

Sebagian anak kecil memang senang bersikap atau berperilaku geng. Yakni dirinya hanya merasa berteman dengan beberapa orang lain saja. Begitu juga yang terjadi di taman bermain. Biasanya mereka yang datang terlebih dulu akan merasa berteman. Lalu mereka akan mengejek anak lain yang baru datang. Diceritakan seperti anak yang nakal sekali. Padahal, memang banyak terjadi. 

Hal ini akan membuat mereka nampak sombong, membatasi permainan, atau bahkan berperilaku yang berbeda dengan anak yang baru datang. Anak yang baru datang tentu akan merasa sedih dan tersudutkan. 

Baca Juga: Wajib Tahu! 6 Cara untuk Meningkatkan Kemampuan Sosial yang Kamu Miliki

Anak yang tersudutkan biasanya akan lari kepada orang tuanya untuk mencari perlindungan. Ketika hal ini terjadi, sebagai orang tua kita harus bisa memberikan nasihat kepada anak-anak lain agar mau bermain bersama. Orang tua harus membantu anak untuk diterima dan diperlakukan dengan biasa oleh teman-temannya. 

Meskipun demikian, berikan nasihat dengan cara yang baik. Karena kalau dengan cara buruk, maka orang tua dari anak-anak tersebut juga akan ikut-ikutan membela anaknya. Masalah ini akhirnya akan menjadi besar. 

Jadi, itu dia beberapa pemicu keributan anak ketika berada di taman bermain. Yuk, jadi orang tua yang lebih bijak dan tegas lagi mulai dari sekarang!

Video yang mungkin Anda suka

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak