Segera Sadari, Ini 2 Jenis Gejala Kerusakan pada Sepatu yang Kerap Terjadi

Hayuning Ratri Hapsari | Sunatus Solikhah
Segera Sadari, Ini 2 Jenis Gejala Kerusakan pada Sepatu yang Kerap Terjadi
Ilustrasi sepatu berbahan kulit (Pexels/Dominika Roseclay)

Sangat penting memahami jenis gejala kerusakan pada sepatu apa saja supaya bisa mencegah dan meminimalisir kerusakannya. Bila terlanjur muncul gejala mengalami kerusakan, kamu bisa mencegahnya supaya tidak semakin parah. 

Metode seperti ini penting dilakukan bila menginginkan sepatu awet dan lebih tahan lama. Sebab, dengan semakin cepatnya rusak, tentu memerlukan budget untuk membeli lagi. Yuk, kenali 2 jenis gejalanya berikut ini.

BACA JUGA: 6 Kesalahan Umum dalam Merawat Sepatu, Jangan Diulangi Lagi!

1. Yellowing

Jenis gejala pertama yaitu yellowing. Kerusakan ini ditandai dengan berubah warnanya bagian midsole sepatu menjadi kekuningan. Yellowing bisa terjadi diakibatkan oleh kotoran yang mengalami penumpukan.

Kemudian mengalami oksidasi yang membuatnya menyatu dengan bagian midsole berbahan karet. Sebaiknya, ketika sepatu kamu muncul gejala mengalami yellowing segera atasi.

Bila tidak dan dibiarkan saja, dampak buruknya bagian midsole tersebut bisa mengeras serta pecah. Sangat disayangkan bila sepatu akhirnya tidak bisa digunakan karena kondisi midsole nya sudah pecah.

Untuk itulah sangat penting melakukan upaya pencegahan. Caranya yaitu dengan membersihkan bagian midsole secara rutin memakai lap basah sesudah digunakan. Tujuannya supaya midsole berbahan karet tidak menumpuk kotorannya.

2. Crack

Gejala kerusakan pada sepatu kedua adalah crack atau retak. Kondisi crack kerap terjadi pada bagian upper sepatu berjenis bahan kulit. Untuk bahan kulit mencakup patent leather, pull up leather serta finish leather.

Crack juga biasa terjadi pada bagian telapak yang jenis bahannya berupa karet. Banyak yang belum tahu sebenarnya apa penyebab terjadinya crack atau keretakan ini. Pada sepatu berjenis bahan kulit diakibatkan oleh jarangnya dibersihkan atau diberi pelembap.

Mengenai kondisi ini bisa dianalogikan dengan kulit manusia. Ketika terlalu kerap terpapar oleh panas matahari dan tidak rutin diberikan pelembap, akan membuat bagian kulitnya mengalami pecah-pecah.

BACA JUGA: 4 Cara Paling Aman dan Nyaman Memakai Sepatu High Heels

Bahkan paling parahnya mengalami pengelupasan. Hal demikian juga terjadi dengan sepatu berjenis bahan kulit. Untuk menghindari dan meminimalisir terjadinya crack, kamu bisa rutin memberikan pelembap pada sepatu kulit.

Tidak harus setiap hari, minimal berikan dalam kurun waktu satu bulan sekali. Cara memberikan pelembap yaitu dengan menggosoknya secara memutar. Setelah itu, barulah bisa dibersihkan.

Akan berbeda pencegahannya ketika crack terjadi pada telapak kaki bahan karet. Biasanya keretakan terjadi karena memang usia karet sudah cukup lama. Ketika hal ini terjadi, cara mengatasinya dengan mengganti bagian telapaknya dengan yang baru.

Walaupun sudah dirawat dengan baik dan rutin, memang tidak bisa dipungkiri sepatu akan tetap berkemungkinan mengalami crack. Tapi setidaknya ketika merawatnya dengan baik, gejala kerusakan pada sepatu yang muncul lebih lambat.

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak