Anak merupakan buah hati sekaligus amanah yang wajib dipertanggungjawabkan oleh orangtua kepada Allah. Sementara itu, setiap anak memiliki karakteristik maupun sifat yang berbeda-beda. Ada beberapa tipe anak dalam Al-Qur’an yang perlu dipahami sejak dini.
Bagaimana pun anak termasuk investasi orangtua di masa depan untuk kepentingan di akhirat kelak. Oleh karenanya orangtua wajib membesarkan, memelihara, menyantuni, merawat, dan juga mendidik anak-anak mereka dengan penuh kasih sayang dan tanggung jawab.
Dalam buku “Kuliah Akhlak” yang ditulis oleh Prof. Dr. H. Yunahar Ilyas, Lc., M.A., menurut Al-Qur’an, anak dapat dikelompokkan kepada empat tipologi yang di antaranya sebagai berikut.
1. Anak Sebagai Ujian
Al-Qur’an mengatakan anak juga menjadi ujian (fitnah) bagi kedua orangtuanya. Sebagaimana firman Allah dalam QS. Al-Anfal (8:28) yang artinya, “Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.”
Dengan kata lain orangtua diuji dengan kehadiran buah hatinya. Apakah anak akan membuat orangtua mampu melakukan tugasnya dengan baik; mendidik serta membina anaknya menjadi anak yang saleh, atau justru anak-anak membuat mereka lalai untuk beribadah kepada Allah SWT.
Fitnah dalam hal ini anak bisa saja menyengsarakan orangtua dan mencemarkan nama baik mereka. Pada umumnya orang lain akan langsung mengaitkan perilaku berupa kebaikan ataupun keburukan anak dengan orangtuanya. Sehingga perilaku buruk yang dilakukan oleh anak pun mempengaruhi reputasi ataupun nama baik orangtuanya.
2. Anak Sebagai Perhiasan Hidup Dunia
Selain sebagai ujian (fitnah), anak juga menjadi perhiasan hidup dunia atau Zinatu al-hayah ad-dunya. Dalam QS. Al-Kahfi (18:46) Allah berfirman yang artinya, “harta dan anak-anak merupakan perhiasan kehidupan dunia, tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahaanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan.”
Bagaimana pun sepasang suami istri akan merasa rumah tangganya belum lengkap bila mereka belum mendapatkan anak. Bahkan, ibarat perhiasan maka anak-anak berfungsi untuk memperindah kehidupan rumah tangga.
Meski demikian, orangtua yang hanya menganggap anak sebagai perhiasan dan melupakan pendidikan dan pembinaannya pada akhirnya hanya akan menjadikan anak tak lebih sebagai sebuah “pajangan” saja yang secara fisik dapat dilihat dan dibanggakan. Akan tetapi anak tersebut justru mengecewakan baik dari segi kualitas, ilmu, iman, maupun amalannya.
BACA JUGA: CEK FAKTA: Amanda Manopo Ngaku Tak Kuat dengan Sindiran Putri Anne, Benarkah?
3. Anak Sebagai Musuh
Tipe anak dalam Al-Qur’an yang selanjutnya yakni anak bisa menjadi musuh bagi orangtuanya. Dalam QS. At-Taghabun (64:14) Allah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk berhati-hati kepada anak dan istri mereka, karena di antara mereka mungkin ada yang menjadi musuh.
Tentu sangat mengecewakan dan menyayat hati jika sampai anak yang dimiliki menjadi musuh bagi orangtua. Musuh ini dapat berarti secara fisik ataupun juga dari segi pikiran, ide, cita-cita, dan aktivitas.
Dalam hal ini dapat ditilik dari perilaku anak yang berlawanan dengan orangtua. Seandainya orangtua melakukan amar ma’ruf nahi munkar, tetapi anak justru melakukan amar munkar nahi ma’ruf; atau ketika orangtua ‘membangun’ dan anak justru ‘merusak’ ataupun ‘emnghancurkan’, maka pada titik inilah anak telah termasuk sebagai musuh orangtua.
4. Anak Sebagai Cahaya Mata
Tipe keempat dalam Al-Qur’an, anak digambarkan sebagai cahaya mata (Qurratu A’yun). Seperti yang diketahui bahwa Qurratu A’yun berarti permata hati, cahaya mata, dan sengat menyenangkan. Inilah tipe anak yang ideal.
Dalam hal ini anak memiliki karakteristik yang sangat baik, di antaranya tunduk dan juga patuh kepada Allah SWT, bermuamalah atau bersikap baik kepada sesama manusia, juga berbakti kepada orangtua.
Atau dengan kata lain, anak yang Qurratu A’yun ini ialah mereka yang beriman, berilmu, dan juga beramal. Mereka dekat dengan Allah dan dekat dengan manusia dan berhasil melakukannya dengan baik. Tipe yang keempat inilah yang sering disebut sebagai anak yang saleh.
Dengan mengetahui keempat tipe anak dalam Al-Qur’an ini dapat membantu kita untuk melakukan evaluasi diri dan melakukan perubahan untuk menjadi lebih baik. Sehingga orangtua merasa bangga dan bahagia karena telah berhasil mendidik dan membina anaknya untuk menjadi anak yang saleh. Semoga bermanfaat!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.