Kenali 8 Tipe Anak yang Rentang Jadi Korban Bullying!

Candra Kartiko | Meyendah Lestari
Kenali 8 Tipe Anak yang Rentang Jadi Korban Bullying!
ilustrasi anak korban bullying (unsplash.com/Ilayza)

Perundungan atau bullying memang tidak bisa dihindari dan sering kali banyak terjadi di lingkungan sekolah. Biasanya, anak-anak yang mengalami perundungan adalah anak-anak yang terlihat 'berbeda' di lingkungannya. 

Perbedaan itu banyak macamnya, seperti perbedaan fisik, ras, agama dan lain sebagainya. Berikut ini setidaknya ada 8 tipe anak yang kemungkinan bisa jadi korban bullying di sekolah. Yuk, baca artikelnya sampai habis.

1. Anak populer

tipe anak korban bullying (unsplash.com/Adrià Crehuet Cano)
tipe anak korban bullying (unsplash.com/Adrià Crehuet Cano)

Populer di sekolah baik karena prestasi atau wajahnya yang menawan bisa jadi salah satu tipe anak yang jadi korban bullying, lho. Hal ini dikarenakan mereka mendapat banyak perhatian dari teman-teman hingga guru. Seseorang dengan tipe ini banyak disukai dan banyak yang ingin berteman dengannya. 

Alasan utama biasanya tipe anak ini menjadi korban bullying adalah karena pelaku merasa rendah diri dan merasa tersaingi. Pelaku merasa khawatir akan dikalahkan oleh tipe anak ini.

BACA JUGA: 4 Zodiak yang Ingin Mengakhiri Hubungan dengan Membuat Pasangan Emosi

Sehingga pelaku mencari cara untuk membuat korban merasa tidak nyaman dengan merundungnya. Terkadang pelaku juga menyebarkan berita jelek kepada orang-orang di sekitarnya untuk membuat korban dijauhi.

2. Anak yang berbakat dan cerdas

tipe anak korban bullying (unsplash.com/Ying Ge)
tipe anak korban bullying (unsplash.com/Ying Ge)

Tak jauh berbeda dari tipe anak yang pertama, anak yang cerdas dalam pelajaran dan berbakat di organisasi juga rentang menjadi korban bullying.

Anak yang cerdas dalam pelajaran membuat mereka menjadi panutan di kelas maupun di sekolah. Mereka juga selalu menjadi siswa kesayangan guru karena nilai mereka selalu bagus dalam mata pelajaran. 

Apalagi jika sang anak tak hanya cerdas dalam pelajaran, melainkan juga berbakat dalam berbagai bidang, misalnya kesenian, olahraga atau kepanitiaan sekolah. Pelaku bullying biasanya menargetkan tipe anak ini karena dianggap selalu beruntung.

3. Anak yang suka menyendiri

tipe anak korban bullying (unsplash.com/James Sutton)
tipe anak korban bullying (unsplash.com/James Sutton)

Anak-anak yang introvert dan suka menyediri lebih sering dan banyak menjadi korban bullying. Mereka yang kurang percaya diri dalam berteman membuat para pelaku menargetkan mereka sebagai korban perundungan.

Alasan pelaku memilih tipe anak ini karena mereka adalah sasaran yang mudah diusik dan kecil kemungkinan memiliki kekuatan untuk melawan.

Tipe anak ini juga jarang mengadu kepada guru dan orang tua, sehingga pelaku semakin bebas untuk membully.

BACA JUGA: Intip 10 Strategi Belajar Ala Juara Olimpiade Matematika! Sudah Coba?

4. Anak yang penampilan fisiknya berbeda

tipe anak korban bullying (unsplash.com/Eye for Ebony)
tipe anak korban bullying (unsplash.com/Eye for Ebony)

Anak yang memiliki fisik yang kurang menarik seperti bertubuh pendek, terlalu tinggi, kurus atau gemuk kerap mendapatkan perhatian dari pelaku bullying.

Begitu pula anak yang berpenampilan culun, mereka sering kali menjadi korban perundungan. Perbedaan fisik itulah yang menjadi bahan bullying yang tepat bagi para pelaku.  

Pelaku akan melakukan verbal bullying pada korban dengan mengolok-olok fisik mereka sehingga membuat korban merasa terintimidasi dan merasa rendah diri.

Hal ini akan sangat berdampak pada mental korban dan biasanya mereka akan menyalahkan diri sendiri karena fisiknya yang tak seperti anak lainnya.

5. Anak berkebutuhan khusus

tipe anak korban bullying (unsplash.com/Danny Nee)
tipe anak korban bullying (unsplash.com/Danny Nee)

Sudah banyak sekali kita melihat kejadian bullying di mana korbannya adalah anak-anak disabilitas atau berkebutuhan khusus. 

Mereka yang berkebutuhan khusus memang menjadi sasaran yang tepat bagi para pelaku bullying. Pelaku memanfaatkan kekurangan mereka dan membuat lelucon sebagai kesenangan atau kepuasaan tersendiri.

6. Anak dengan orientasi seksual yang berbeda

tipe anak korban bullying (unsplash.com/Ilayza)
tipe anak korban bullying (unsplash.com/Ilayza)

Anak yang memiliki orientasi seksual yang berbeda juga kerap menjadi korban intimidasi oleh teman-temannya. Perbedaan tersebut menjadi olok-olokan bagi korban karena dianggap aneh dan menyimpang. Hal ini jika dibiarkan akan mengakibatkan kejahatan yang sangat serius hingga korban akan dikucilkan dari lingkungan.

Meski hal ini masih menjadi pro dan kontra di kalangan masyarakat, namun membully seseorang karena perbedaan seksualnya tidaklah dibenarkan. 

BACA JUGA: 6 Keuntungan Belajar Menggunakan Digital Learning, Apa Saja?

7. Anak dengan keyakinan agama yang berbeda

tipe anak korban bullying (unsplash.com/Omar Elsharawy)
tipe anak korban bullying (unsplash.com/Omar Elsharawy)

Anak yang mendapatkan perundungan berdasarkan keyakinan agama yang ia anut biasanya bersumber dari kurangnya pemahaman serta kurangnya toleransi untuk mempercayai sesuatu yang berbeda.

Perundungan ini termasuk dalam perundungan prejudicial bullying atau perundungan berdasarkan prasangka seseorang atau kelompok tertentu. Pelaku akan memengaruhi orang sekitar dengan prasangka-prasangkanya agar korban mendapatkan tekanan dan penolakan dari lingkungannya. 

8. Anak dengan ras dan suku yang berbeda

tipe anak korban bullying (unsplash.com/frank mckenna)
tipe anak korban bullying (unsplash.com/frank mckenna)

Bullying juga terjadi kepada anak-anak yang memiliki ras berbeda. Contohnya seperti ketika anak berkulit hitam lebih banyak menjadi korban perundungan dibandingkan anak berkulit putih.

Itu juga terjadi karena kurangnya pemahaman terhadap segala bentuk perbedaan. Pelaku berpikir bahwa anak yang berbeda dari dirinya dan orang sekitarnya adalah orang yang tidak berhak untuk hidup layak dan lemah. Sehingga keinginan untuk menindas mereka semakin besar.

Bullying adalah masalah yang serius, hal ini bisa terjadi pada siapa saja entah itu laki-laki maupun perempuan. Anak, saudara atau bahkan diri kita sendiri. 

Tidak ada yang salah dengan memiliki delapan tipe karakteristik di atas, yang terpenting adalah bagaimana kita mengingatkan bahwa perbedaan bukanlah hal yang salah, namun perbedaan adalah sesuatu yang harus kita hargai dan hormati. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak