Bullying selalu menjadi topik yang banyak dibicarakan di berbagai lingkungan, terutama pada masa sekolah. Kebanyakan dari kita hanya menyorot korban bullying daripada pelaku itu sendiri. Padahal anak usia sekolah bisa saja menjadi pelaku bullying sehingga sangat penting untuk mencegah mereka dari kemungkinan ini. ]
Nah, berikut ini ada beberapa upaya untuk mencegah anak menjadi pelaku bullying yang telah dirangkum dari laman halodoc.
BACA JUGA: Lebih Siap Hadapi Quarter Life Crisis, Lakukan 5 Hal ini
1. Memperhatikan pergaulan anak
Lingkungan dan pergaulan memang merupakan faktor besar yang memengaruhi kepribadian anak. Para orangtua bisa mengobrol langsung dengan anak atau menanyakan ke pihak sekolah mengenai hal ini agar semakin tahu pergaulan anak. Setelah itu, orangtua bisa mendiskusikan dengan anak mengenai pergaulan yang baik dan sehat dengan teman yang lain.
2. Tekankan bahwa bully adalah masalah serius
Upaya selanjutnya yang harus dilakukan orangtua adalah selalu menekankan pada anak bahwa perlakuan bully adalah masalah serius dan tidak bisa ditoleransi. Orangtua juga bisa menetapkan konsekuensi pada anak dan ajak anak untuk mematuhinya.
Selain itu, orangtua juga bisa mengajarkan anak untuk mengelola emosi dengan baik tanpa harus menyakiti orang di sekitarnya.
BACA JUGA: 5 Tips Mendekor Rumah untuk Lebaran, Bikin Tamu Jadi Betah dan Nyaman
3. Mendorong anak berperilaku baik terhadap orang lain
Ajarkan anak untuk memahami orang lain yang tentu berbeda dengan dirinya, seperti penampilan status sosial dan lain-lain. Tanamkan rasa empati dan toleransi terhadap perbedaan tersebut agar anak tak mudah memandang rendah orang lain.
Selain itu, orangtua juga bisa memberi afirmasi positif atau bahkan hadiah kecil terhadap anak saat dia berbuat baik. Hal ini akan menjadi motivasinya untuk terus berbuat baik terhadap orang lain.
4. Memberi contoh pada anak
Contoh atau teladan merupakan cara paling efektif untuk mengajarkan sesuatu pada anak. Tak terkecuali pada hal bullying ini. Berilah contoh langsung bagaimana orangtua memperlakukan orang lain dengan baik serta sopan yang bisa ditiru anak.
BACA JUGA: 5 Tips Agar Rumah Tetap Bersih dan Rapi Ketika ART Pergi Pulang Kampung
Selain itu, penting juga untuk mengelola emosi dan stres orangtua saat menghadapi konflik agar tak mempengaruhi kondisi mental anak.
Baik pelaku maupun korban bully harus diperhatikan secara serius agar tak terjadi banyak kasus bullying di kemudian hari. Para orangtua dapat turut berperan mengatasi masalah ini dengan memperhatikan kondisi terdekat seperti anak sendiri. Hal ini karena bisa saja anak menjadi korban bahkan juga menjadi pelaku bullying. Semoga ulasan di atas bermanfaat.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS