Ketika hubungan dilanda masalah, ada saat di mana kita butuh sudut pandang dari orang ketiga. Sebab gak semua masalah bisa diselesaikan dengan dua kepala, terutama kalo keduanya beradu argumen yang gak kunjung menemukan titik temu.
Tapi, kamu tetep harus memilih orang yang tepat untuk mendengarkan cerita kamu. Simak, yuk!
1. Pikirkan kembali
Bagaimanapun, ini adalah persoalan di antara kamu dan pasangan. Tentu masalah akan lebih baik jika dibicarakan berdua. Kecuali, kamu memang benar-benar dalam masalah yang membutuhkan sudut pandang ketiga.
2. Jangan cerita ke lawan jenis
Setelah memutuskan, maka aturan utamanya adalah jangan jadikan lawan jenis sebagai pendengar. Sedekat dan sepercaya apa pun kamu dengan sahabat kamu, kalo dia lawan jenis, jangan ceritakan soal hubungan ke dia!
Jangan pernah. Kamu gak pernah bisa memprediksi ke depannya sekalipun mustahil kamu dan sahabat kamu punya rasa tertarik.
Selain itu, menerapkan aturan ini juga bentuk kamu menghargai pasangan.
3. Bisa dipercaya
Masalah di antara kamu dan pasangan adalah suatu hal yang bersifat privasi. Jadi, pastikan kamu bercerita pada orang yang tepat. Jangan sampai cerita kamu tersebar dan berkembang jadi berita yang lebih buruk.
4. Pastikan dia objektif
Penting nih, kamu harus memastikan orang yang bertanggung jawab atas cerita kamu adalah seseorang yang objektif. Tujuannya gak lain biar dia gak memihak salah satu dari kamu atau pasangan. Dengan begitu, kamu bisa tau titik masalah dan membicarakan solusi yang tepat untuk permasalahan tersebut.
5. Berpikiran matang dan terbuka
Untuk menemukan solusi yang tepat, kamu butuh pendengar yang memiliki pemikiran matang. Bercerita dengan orang yang berpikiran sempit hanya akan mendukung kamu ke arah yang tidak benar. Bahkan, bisa jadi dia akan mengusulkan kamu untuk mengakhiri hubungan. Jadi, putuskan dengan bijak, ya!
Itu dia 5 prinsip yang harus kamu pegang sebelum memutuskan cerita sama orang ketiga. Jangan sampai yang niat awalnya mencari solusi, malah timbul masalah baru dan menjadi bumerang untuk hubungan kamu. Paham, ya!