Tips Tingkatkan Keterampilan Komunikasi Anak, Coba 3 Aktivitas Ini

Candra Kartiko | Dea Pristotia
Tips Tingkatkan Keterampilan Komunikasi Anak, Coba 3 Aktivitas Ini
Ilustrasi anak bernyanyi [Pexels/Cottonbro Studio]

Memiliki anak yang memiliki keunggulan berbahasa memang hal yang membanggakan. Selain itu tentu saja menuntungkan bagi para orang tua. Parents bisa terhindar dari drama ketika orang tua tidak tahu anak sedang mengatakan apa, tapi dia menjadi tantrum karena merasa orang tuanya tidak bisa menolongnya.

Melansir dari Indonesia Montessori, Kamis (22/6/2023) bahwa terdapat 3 aktivitas yang dapat dilakukan bersama anak agar anak memiliki keterampilan komunikasi. Berikut adalah 3 aktivitas tersebut.

BACA JUGA: 5 Alasan Penting Memisahkan Urusan Pribadi dengan Kantor

1. Bernyanyi Bersama

Aktivitas sederhana ini bisa membantu kemampuan verbal si kecil. Ajak si kecil bernyanyi dengan iringan lagu dan mengulang kata sehingga ada kata baru untuk diingat. Jika anak menemukan kata yang baru mungkin ia akan kesulitan menirukannya.

Tidak apa-apa, parents bisa mengajari anak kata yang benar dan kembali bernyanyi bersama lagi. Musik dapat membantu anak mengingat setiap kata pada lirik lagu tersebut. 

BACA JUGA: 4 Tips Makan Pedas agar Tidak Menimbulkan Efek Samping, Perhatikan Porsinya

2. Membaca dan Menceritakan

Membiasakan membacakan cerita atau mendongeng sebelum tidur akan membantu perkembangan kemampuan berbicara si kecil dengan cara yang menyenangkan dan interaktif. Ingatlah bahwa tujuannya bukan hanya bercerita, tapi merangsang kemampuan anak berbicara.

Jadi ketika bercerita sekali-kali bangunlah komunikasi dua arah. Seperti tanyakan apa yang berada dalam buku cerita tersebut. Dalam buku mungkin juga anak akan menemukan kosakata baru yang akan dia ingat. 

BACA JUGA: 4 Alasan Kenapa Drama Korea Begitu Digemari Masyarakat, Relate Gak?

3. Mengobrol

Sering mengobrol akan merangsang kemampuan anak untuk berkomunikasi. Anak juga menyerap kata baru dari lawan bicaranya. Selain itu ini akan membangun rasa percaya dirinya ketika berbicara. Karena anak akan merasa didengarkan dan diperhatikan.

Meskipun masih banyak salah orang tua sebaiknya menahan diri untuk tidak banyak mengoreksi omongannya ya. Jika mungkin orang tua kebingungan dengan maksud anak maka bisa mengatakan, "Oh maksud adik otang itu perosotan ya?" lalu lain kali ketika anak mengucapkan kata yang masih salah, dapat diulangi tanpa terdengar mengoreksi.

Semakin anak sering mendengar kata yang benar maka ia akan segera bisa mengucapkannya dengan benar. Memang jika ia masih dalam tahap awal belajar orang tua harus berbicara dengan bahasa yang sesungguhnya, bukan yang dibuat-buat. Seperti mengatakan cucu untuk susu sebaiknya tidak dilakukan ya parents.

Itu adalah 3 aktivitas yang dapat sering dilakukan orang tua untuk mengasah kemampuan komunikasi anak. Selamat mencoba ya parents!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak