Berpikiran Positif Jangan Lebay! Ini 4 Dampak Buruk Toxic Positivity

Farah Nabilla | Selpia SutriYani
Berpikiran Positif Jangan Lebay! Ini 4 Dampak Buruk Toxic Positivity
Ilustrasi Toxic Positivity (Pexel/Arina Krasnikova)

Sebagian besar orang mengenal toxic relationship, toxic friendship dan seterusnya. Namun, ternyata ada yang namanya toxic positivity yang di mana kita terlalu berpikir positif sehingga berdampak adanya emosi, stres yang tidak tersalurkan karena berlindung dari kata "berpikir positif".

Toxic positivity merupakan perilaku yang mendorong seseorang untuk berusaha keras berbuat dan berpikir positif hingga menekan emosi negatif keluar. 

Beberapa contoh toxic positivity adalah seperti mengatakan kepada seseorang yang sedang berduka bahwa mereka harus "tetap tersenyum" atau "berpikir positif", padahal itu dapat membuat orang tersebut merasa tidak dihargai atau ditekan untuk tidak bisa berbagi perasaannya dengan jujur.

Mengutip dari siloamhospital.com terdapat dampak buruk atau bahaya toxic positivity sebagai berikut:

1. Kesulitan Mengungkapkan Emosi

Berpikir positif adalah alibi seseorang untuk melindungi emosi negatifnya sehingga emosi yang seharusnya diselesaikan justru malah membuat individu tersebut merasa tidak nyaman dan merasa tertekan sendiri tanpa mampu meluapkannya.

2. Emosi yang Menumpuk

Dalam kondisi ini, ketika individu tidak berusaha untuk mengeluarkan emosinya, maka akan terjadi penumpukan emosi negatif yang dapat memicu gangguan seperti anxiety disorder, post traumatic disorder (PTSD), dan berbagai macam gangguan lainnya.

Maka, sebaiknya penting bagi suatu individu untuk mampu mengelola emosi dengan baik, serta lebih selektif dalam pengambilan keputusan emosi. Sekiranya emosi tersebut sudah terlalu berat, maka konsultasikanlah kepada psikolog, atau professional lainnya sesuai kebutuhan. 


3. Mengabaikan Keadaan Buruk yang Berbahaya bagi Diri Sendiri

Adanya pengabaian pada keadaan buruk adalah akibat dari pola pikir "toxic positivity" yang membuat seseorang cenderung menghindari atau mengabaikan keadaan yang buruk, meskipun sebenarnya keadaan tersebut sangatlah berbahaya bagi dirinya sendiri.

Hal ini sering terjadi ketika individu terlalu fokus pada pemikiran positif dan merasa bahwa semua akan baik-baik saja, padahal realitanya tidak selalu demikian.

4. Rendah Diri

Toxic positivity membuat individu menjadi rendah diri Pola pikir yang terlalu fokus pada hal-hal positif dapat membuat seseorang menjadi rendah diri karena merasa bahwa dirinya belum mencapai tingkat kesempurnaan yang diinginkan.

Hal ini terjadi karena individu merasa perlu untuk terus terlihat baik-baik saja dan dalam kondisi optimal, sehingga tidak bisa menerima kekurangan dan kelemahan yang dimilikinya. Sebagai hasilnya, individu menjadi sulit untuk merasa puas dengan dirinya sendiri dan kurang percaya diri dalam menghadapi berbagai situasi hidup.

Untuk itu, pahamilah bahwa berpikir positif tidaklah selalu baik jika itu sudah mengganggu keseharianmu, mengganggu produktivitasmu, atau malah mengganggu kesehatan mentalmu. Perbaikilah pola pikir positif sesuai pada proporsinya dan tidak memaksakan diri untuk baik-baik saja. Ceritakan masalahmu pada orang terdekat atau temui ahli professional untuk membantu kamu. Semoga bermanfaat!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak