Stunting masih menjadi permasalahan gizi yang marak terjadi pada balita. Stunting dapat terjadi mulai dari janin hingga anak berusia dua tahun. Secara garis besar beberapa faktor yang menyebabkan stunting dikarenakan persoalan dalam lingkup keluarga, termasuk penyebab dari pernikahan dini.
Kelurahan Legok, di Kota Jambi, Provinsi Jambi, dikenal sebagai kampung narkoba terbesar se-Asia Tenggara. Ini berdampak negatif pada kesehatan fisik, psikologis, dan sosial warga, terutama anak-anak, remaja, dan dewasa.
Faktor seperti minimnya pendidikan dan ekonomi menyebabkan banyak terjadinya pernikahan dini yang pada akhirnya menyebabkan stunting dan masalah gizi buruk.
Kemudian di Kelurahan Legok juga sering terjadi siklus bencana alam berupa banjir, salah satunya di tahun 2024 yang telah berlangsung sejak akhir tahun 2023 hingga sampai sekarang.
Hal ini merupakan salah satu faktor risiko terjadinya stunting karena sanitasi yang terganggu sehingga kurangnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Dengan demikian, permasalahan stunting dan PHBS tidak dapat dipisahkan dan perlu diatasi dengan kerja sama tim, masyarakat, tenaga kesehatan, dan pemerintah setempat
Tim pengabdian masyarakat Program Penguatan Kapasitas disingkat PPK dari organisasi mahasiswa Lembaga Dakwah Ath-Thobib Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Jambi tahun 2024 berhasil menggelarkan penyuluhan tentang kaitan antara stunting dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Jumat (9/8/2024).
Penyuluhan berlangsung lancar di rumah tenun Kelurahan Legok dari pukul 14.00-16.00.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bagaimana stunting dapat dikaitkan dengan gaya hidup individu. Maka, tim mengenalkan PHBS sebagai solusi preventif stunting.
Target penyuluhan ini di antaranya ibu hamil, ibu yang memiliki balita, ibu menyusui, dan calon pengantin, target inilah yang akan menjadi fokus intervensi tim dalam mencegah stunting.
Berkolaborasi dengan IAKMI (Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia) wilayah Jambi oleh Dr. Ummi Kalsum, S.K.M, M.K.M yang memberikan pembahasan terkait pencegahan stunting melalui PHBS.
Penyuluhan ini dihadiri oleh beberapa tokoh masyarakat seperti pemangku adat Datuk Zainul, para kader PPK, dan tidak lupa dosen pendamping lapangan turut hadir membersamai memeriahkan kegiatan.
Riza Gina Nafsi selaku ketua tim PPK mengungkapkan bahwa program ini merupakan program pengembangan yang tidak hanya pada pencegahan akan tetapi juga menawarkan solusi dengan berupa perilaku hidup sehat dengan menerapkan indikator PHBS.
“Tidak hanya bentuk pencegahan dari tim kami gencarkan dan ditawarkan, tim kami juga memberikan berupa solusi dengan mendegradasikan mutu gaya hidup untuk mencegah stunting yang saat ini masih menjadi perhatian bagi pemerintah dan tugas kami pun menjadi penyambung tangan pemerintah sebagai masyarakat untuk turut andil dalam kesehatan masyarakat,” ujar Riza, dalam kata sambutannya.
Sesi penyuluhan ini berhasil memberikan pemahaman kepada target masyarakat dengan dibuktikan saat sesi pemateri memberikan pertanyaan, ibu-ibu secara bergantian memberikan jawaban benar dan mendapatkan apresiasi bersama.
Bahkan, saat sesi tanya jawab ibu-ibu juga sangat antusias menanyakan kembali berkaitan dengan materi yang baru saja diberikan.
Artikel ini merupakan hasil dari liputan tim PPK Ormawa Ath-Thobib – 09 Agustus 2024 pukul 15.00 – Kelurahan Legok, Kota Jambi.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS