Tingkatkan Komitmen Organisasi dengan 3 Cara Ini, Pertimbangkan Gaji

Aulia Hafisa | Rion Nofrianda
Tingkatkan Komitmen Organisasi dengan 3 Cara Ini, Pertimbangkan Gaji
Ilustrasi komitmen organisasi (pexels/fauxels)

Sumber Daya Manusia merupakan salah satu aspek terpenting dalam sebuah  perusahaan. Oleh sebab itu, sangat perlu untuk diperhatikan segala tindak tanduknya untuk dapat meningkatkan komitmen organisasinya.

Komitmen organisasi merupakan sebuah perilaku dari seorang karyawan mendukung tujuan dari perusahaannya tersebut serta rasa memiliki cukup kuat sehingga individu tersebut memutuskan untuk tetap bertahan dalam perusahaan meskipun dalam kondisi tidak menentu. 

Komitmen organisasi diartikan Robbins (2013) sebagai  tingginya keterlibatan seseorang dalam suatu pekerjaannya serta memihak terhadap perusahaannya itu sendiri. Komitmen organisasi ini dipandang sebagai suatu orientasi nilai dari karyawan sebagai anggota organisasi dengan berupaya untuk terus memikirkan kemajuan tempat bekerjanya sehingga dapat terus tumbuh dan berkembang mencapai visi dan misi. 

Oleh sebab itu, perusahaan sebagai tempat bernaung karyawan harus dapat mewadahi serta memberikan kenyamanan kepada setiap karyawannya untuk tetap dapat bertahan dan memajukan perusahaan tersebut. 

Meyer, Allen dan Smith membeberkan tiga hal yang dapat dilakukan untuk dapat meningkatkan komitmen organisasi.

1. Affective commitment

Karyawan sebuah perusahaan masih bertahan dalam organisasinya tersebut salah satunya dikarenakan adanya faktor ikatan emosional. Jika karyawan merasa visi dan misi perusahaan masih sejalan maka karyawan akan tetap merasa menjadi salah satu bagian dari tempatnya bekerja melalui tingginya ikatan emosional yang dimilikinya.

2. Continuance commitment

Komponen kedua yaitu berkaitan dengan adanya kebutuhan gaji dari karyawan sehingga membuatnya tetap bertahan di sebuah perusahaan. Jika perusahaan masih memberikan gaji, tunjangan serta fasilitas yang layak maka karyawan dapat mempertimbangkan kembali jika ingin resign dan memilih bergabung dengan perusahaan lain. Oleh sebab itu, faktor kedua ini perlu menjadi pertimbangan pemangku perusahaan untuk dapat memfasilitasi kebutuhan karyawan.

3. Normative commitment

Komponen ini beranjak dari adanya nilai-nilai dalam diri karyawan yang tertanam untuk setia di tempatnya bekerja yang telah memberikan kesempatan bergabung serta menjadi bagian dari perusahaan itu. Bagi karyawan yang berada pada komponen ini, memiliki kecenderungan merasa sadar bahwa komitmen organisasi merupakan suatu hal yang seharusnya dilakukan bagi setiap karyawan demi memajukan perusahaannya bersama-sama.

Demikianlah tiga alasan karyawan dapat bertahan dalam sebuah perusahaan sehingga dapat meningkatkan komitmen organisasi dan tetap loyal demi tempatnya bekerja. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak