Mengenal Jellyfish Parenting dan Cara Mengaplikasikannya

Hikmawan Firdaus | Wahyu Astungkara
Mengenal Jellyfish Parenting dan Cara Mengaplikasikannya
Ilustrasi ayah dan anak (Pexels/Josh Willink)

Peran orang tua membentuk kepribadian dan kemandirian anak tidak dapat tergantikan di tengah era perkembangan digital. Ada beragam konsep mendidik anak yang sering kita dengar. Salah satu pendekatan yang menarik perhatian dalam dunia pendidikan dan perkembangan anak adalah konsep "Jellyfish Parenting". 

Istilah di atas merujuk pada gaya pengasuhan yang fleksibel, penuh perhatian, dan adaptif. Inspirasi dari pergerakan lembut ubur-ubur di dalam air, pendekatan ini memberikan panduan bagi orang tua tentang cara mendukung anak-anak mereka dalam menghadapi tantangan dan tumbuh menjadi individu yang tangguh.

Hanya tiga prinsip

Menurut Kara Nesvig yang dilansir dari verywellfamily.com, jelllfish parenting didasarkan pada tiga prinsip utama: kesabaran, penghargaan, dan fleksibilitas. Orang tua yang menganut konsep ini fokus pada memberikan dukungan emosional dan mental yang kuat kepada anak-anak mereka. Mereka mengerti bahwa perkembangan anak memerlukan waktu, dan bersedia memberikan dukungan yang diperlukan dalam setiap langkah perjalanan mereka.

Kara Nesvig juga menyebutkan konsep Jellyfish parenting adalah cenderung mengikuti arus, mengikuti jejak-jejak anak, dan tidak sering menetapkan aturan atau memaksakan kehendak. Menurut Nesvig, pendekatan seperti ini sangat bagus saat anak-anak tumbuh dan belajar banyak tentang otonomi dan kemandirian.

Salah satu kunci utama dalam mengadopsi Jellyfish Parenting adalah memberikan penghargaan dan penguatan positif. Orang tua dengan pendekatan ini secara konsisten memberikan pujian, dorongan, dan apresiasi terhadap usaha dan prestasi anak-anak mereka. Ini membantu membangun rasa percaya diri yang sehat dan memotivasi anak untuk terus berusaha melakukan yang terbaik.

Fleksibilitas juga merupakan elemen penting dalam Jellyfish Parenting. Orang tua yang mengikuti pendekatan ini mengerti bahwa setiap anak memiliki kebutuhan dan keunikan mereka sendiri. Mereka siap untuk beradaptasi dengan perubahan keadaan dan menyesuaikan pendekatan mereka sesuai dengan kebutuhan anak. Fleksibilitas ini memungkinkan anak-anak merasa didukung dan dihargai dalam mengeksplorasi minat dan bakat mereka.

Bagaimana menerapkannya?

Cara menerapkan Jellyfish Parenting dalam kehidupan sehari-hari adalah dengan menjadi pendengar yang baik. Luangkan waktu untuk benar-benar mendengarkan anak, berbicara tentang perasaan mereka, dan merespon dengan empati. Berikan ruang bagi mereka untuk mengemukakan pendapat, bahkan jika itu berbeda dengan pandangan orang tua. Selain itu, berikan penghargaan dan penguatan positif secara teratur untuk menguatkan rasa percaya diri mereka.

Menurut pandangan Kristene Geering, direktur pendidikan di Parent Lab, sebagaimana dikutip dari parents.com bahkan menggambarkan JellyFish parenting sebagai "mempraktikkan seni menyesuaikan diri dengan anak”. Gagasan di balik Jellyfish parenting adalah bahwa orang tua cukup mendengarkan apa yang ingin dilakukan anak. 

Hemat penulis, tidak berlebihan jika menerapkan Jellyfish Parenting bisa membantu menciptakan hubungan yang kuat, hangat, harmonis antara orang tua dan anak, serta mendukung perkembangan kemandirian dan kepercayaan diri anak. Dengan pendekatan ini, orang tua dapat membimbing anak-anak mereka melalui tantangan kehidupan dengan rasa percaya diri dan memiliki keterampilan menyambut masa depan. 

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?