5 Faktor yang Memengaruhi Selera Musik Seseorang, Ada Dampak dari Mood?

Hayuning Ratri Hapsari | šŸ€e. kusuma. nšŸ€
5 Faktor yang Memengaruhi Selera Musik Seseorang, Ada Dampak dari Mood?
Ilustrasi mendengarkan musik (Pexels.com/Tirachard Kumtanom)

Musik telah menjadi bagian penting dalam kehidupan manusia sejak zaman kuno hingga era modern. Bahkan musik pun kian berkembang dan semakin beragam dari waktu ke waktu hingga lumrah jika ada perbedaan preferensi akibat banyak faktor yang memengaruhi selera musik seseorang.

Meski sulit untuk mengidentifikasi hanya berdasar faktor tunggal, tapi selera musik seseorang juga kerap menjadi identitas diri. Namun dalam perkembangan dan keberagamannya, preferensi musik yang berbeda tidak lantas memecah belah kehidupan sosial bermasyarakat.

Kenali apa saja faktor yang memengaruhi selera musik seseorang

Mulai dari pengalaman pribadi, sosial, hingga emosi dan suasana hati, berikut lima faktor yang memengaruhi selera musik seseorang.

1. Pengalaman dan Kenangan Pribadi 

Pengalaman dan kenangan pribadi memiliki dampak besar dalam memengaruhi selera musik seseorang. Lagu-lagu yang terkait dengan momen penting dalam hidup seseorang, baik itu bahagia, sedih, atau yang sifatnya nostalgia, cenderung memicu emosi yang kuat. 

Misalnya, lagu yang dimainkan saat seseorang mengalami momen bahagia dapat menjadi favorit karena mengingatkan pada perasaan positif tersebut. Sebaliknya, lagu yang didengar saat sedang patah hati akan menyimpan kenangan menyedihkan meski perasaan sedih itu sendiri sudah terobati.

2. Lingkungan Sosial dan Budaya 

Lingkungan sosial dan budaya juga turut berperan dalam membentuk selera musik seseorang. Pasalnya, musik seringkali menjadi bagian dari identitas budaya dan kelompok sosial tertentu hingga melekat layaknya jati diri.

Orang pun cenderung terpengaruh oleh apa yang mendominasi lingkungan sekitar, seperti jenis musik yang didengar oleh teman-teman, keluarga, atau komunitas tempat mereka berada. Tanpa sadar, kondisi ini membentuk kecenderungan preferensi musik yang tidak jarang ikut terbawa sampai kapan pun.

3. Emosi dan Suasana hati

Emosi dan suasana hati saat mendengarkan musik dapat memengaruhi preferensi seseorang. Misalnya, saat seseorang sedang merasa sedih, mereka mungkin lebih condong mendengarkan musik yang lambat dan melankolis.

Sementara saat merasa bahagia, musik dengan irama yang cepat dan energetik mungkin lebih menarik bagi mereka. Kebiasaan ini akhirnya turut memengaruhi pemilihan jenis musik favorit.

4. Faktor Neurologis dan Psikologis 

Reaksi terhadap musik sebenarnya juga memiliki dasar neurologis dan psikologis. Musik dapat memengaruhi produksi hormon seperti dopamin yang terkait dengan perasaan bahagia dan koneksi emosional.

Jadi, tidak heran jika ada beberapa orang yang cenderung lebih sensitif terhadap nada, ritme, atau harmoni tertentu berdasarkan preferensi neurologis mereka.

5. Eksposur dan Keberagaman 

Semakin banyak terpapar oleh jenis musik tertentu, semakin besar pula kemungkinan seseorang akan menyukainya.

Keberagaman dalam eksposur musik juga dapat memperluas pandangan dan membuat orang lebih terbuka terhadap berbagai jenis musik. Terlibat aktif dalam mendengarkan genre yang berbeda-beda juga dapat mengubah dan memperkaya selera musik seseorang.

Penting untuk diingat bahwa selera musik bersifat pribadi dan kompleks, serta bisa berubah seiring waktu. Kelima faktor di atas saling berinteraksi dan menciptakan preferensi musik yang unik untuk setiap individu. Dengan memahami faktor-faktor ini, kita pun jadi dapat lebih menghargai keragaman selera musik yang ada di sekitar kita.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak