8 Cara Berbicara dengan Anak tentang Konflik dan Peperangan

Ayu Nabila | Wahyu Astungkara
8 Cara Berbicara dengan Anak tentang Konflik dan Peperangan
Ilustrasi anak dalam situasi konflik (Freepik.com/Ruslan Batiuk)

Konflik dan peperangan merupakan topik yang tidak mudah dibicarakan dengan anak-anak. Namun, orang tua memiliki tanggung jawab membicarakannya dengan cara yang jujur dan terbuka. Dengan membicarakan topik ini, orang tua dinilai akan membantu anak memahami dunia di sekitar mereka dan mengembangkan pemahaman yang sehat tentang konflik.

Berikut delapan cara untuk berbicara dengan anak tentang konflik dan peperangan. Yuk, disimak ulasannya. 

1. Cari tahu apa yang anak ketahui dan rasakan

Sebelum Anda mulai berbicara, gali pengetahuan anak tentang konflik dan peperangan. Orang tua dapat menanyakan kepada mereka apa yang mereka ketahui tentang topik ini dan bagaimana mereka merasakannya.

2. Tetap tenang dan gunakan bahasa yang sesuai usia anak

Cobalah untuk tetap tenang saat berbicara tentang konflik dan peperangan. Anak-anak akan merasakan emosi, jadi penting untuk tidak menunjukkan ketakutan atau kecemasan yang berlebihan. Gunakan bahasa yang sesuai dengan usia anak Anda agar mereka dapat memahami informasi yang Anda berikan.

3. Tanamkan nilai kasih sayang dan perdamaian

Penting untuk menanamkan nilai kasih sayang dan perdamaian kepada anak-anak Anda. Bicaralah kepada mereka tentang pentingnya menghormati orang lain, bahkan jika mereka berbeda dari kita.

4. Fokus pada kisah positif

Selain membahas konflik dan perang, penting juga untuk fokus pada kisah positif. Bicaralah kepada anak-anak Anda tentang orang-orang yang bekerja untuk perdamaian dan tentang cara-cara untuk membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik.

5. Bersikaplah responsif terhadap pertanyaan anak

Berikan jawaban yang jujur dan komprehensif atas pertanyaan anak Anda. Jangan menghindari pertanyaan mereka, bahkan jika pertanyaan itu sulit.

6. Berikan dukungan emosional

Biarkan anak Anda tahu bahwa Anda ada untuk mereka jika mereka merasa takut atau cemas. Dengarkan mereka dan berikan dukungan emosional yang mereka butuhkan.

7. Bantu anak mengembangkan keterampilan menghadapi stres

Konflik dan perang dapat menimbulkan stres bagi anak-anak. Bantu anak untuk mengembangkan keterampilan menghadapi dan mengelola stres, seperti cara mengelola emosi mereka dan cara bersantai.

8. Cari sumber daya tambahan

Ada banyak sumber daya yang tersedia untuk membantu orang tua berbicara dengan anak-anak mereka tentang konflik dan perang. Anda dapat mencari buku, artikel, dan situs web yang dapat memberikan informasi dan dukungan.

Berbicara dengan anak tentang konflik adalah proses yang berkelanjutans

Seiring bertambahnya usia anak, orang tua juga perlu terus membicarakan isu konflik seiring dengan perkembangan pemahaman mereka tentang dunia.

Dengan membicarakan topik ini dengan cara yang jujur dan terbuka, Anda dapat membantu anak-anak memahami dunia di sekitar mereka dan mengembangkan pemahaman yang sehat tentang konflik dan perang.

Berikut adalah beberapa tips tambahan untuk berbicara dengan anak tentang konflik peperangan:

  • Mulailah berbicara dengan anak Anda sejak usia dini.

Semakin dini Anda mulai berbicara dengan anak Anda tentang topik ini, semakin mudah bagi mereka untuk memahaminya.

  • Sesuaikan pendekatan Anda dengan usia dan tingkat perkembangan anak

Anak-anak yang lebih kecil mungkin hanya dapat memahami informasi yang sederhana, sedangkan anak-anak yang lebih besar mungkin dapat memahami informasi yang lebih kompleks.

  • Gunakan gambar dan ilustrasi untuk membantu anak-anak memahami informasi yang disajikan 

Biarkan anak Anda mengajukan pertanyaan. Jangan takut untuk menjawab pertanyaan mereka, bahkan jika pertanyaan itu sulit.

Pastikan anak Anda tahu bahwa mereka tidak sendirian. Bicaralah kepada mereka tentang orang lain yang juga mengalami kesulitan karena konflik dan perang.

Dengan membicarakan topik ini dengan cara yang jujur dan terbuka, Anda dapat membantu anak-anak Anda mengembangkan pemahaman yang sehat tentang konflik dan perang sebagaimana disarikan dari laman unicef.org.  

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak