Chat penerima utang yang ngamuk saat ditagih, viral di media sosial. Seperti dilansir dari foto tangkapan layar yang diunggah oleh pemilik akun Instagram Viral Sekali @viralsekali pada Jumat (3/11/2023), tampak pemberi utang hanya menyapa dengan bertanya kabar lewat pesan WhatsApp.
"Mba, apa kabar?" tanya pemberi utang yang dikirim pada jam 09.17 waktu setempat.
Mendapat pesan ditanya soal kabar, si penerima utang sadar bahwa sebenarnya yang ditanya bukan kabar kesehatan dirinya, namun mengenai kabar ketersediaan uang agar utang tersebut segera dibayar.
BACA JUGA: Rekening Baim Wong Terkuras sebab Sembarangan Klik File Apk di WhatsApp, Ini Cara Menghindarinya
Tak ayal, penerima pesan sekaligus penerima utang itu langsung naik pitam dan menceramahi pemberi utang dengan menyebut tidak punya rasa malu.
"Masih pagi loh ini, udah nagih. Lagian harusnya malu. Udah berkecukupan lho. Uang juga udah banyak, masih ngejar uang yang nggak seberapa," balasnya pada aplikasi pengirim pesan itu.
Tepat sekali jika pengunggah percakapan antara pemberi utang dan penerima utang itu menulis keterangan gambar tangkapan layar tersebut dengan kalimat "momen ketika yang punya utang lebih galak dari penagih utang", sebab tak cukup hanya sampai di situ, si penerima utang bahkan menyebut pemberi utang itu adalah orang yang rakus, serakah dan tamak.
"Nggak bersyukur dikasih harta berlebih. Masih aja nagih utang ke saya. Heran. Harusnya malu. Kan uang udah banyak, malah ngemis ke saya buat bayar utang. Rakus sekali. Tamak. Serakah," tambahnya.
"Utang 6 juta kecil, nggak ada apa-apanya buat Anda yang berlimpah uangnya," ia menandaskan.
BACA JUGA: Kasus Mertua Bunuh Menantu di Pasuruan, Pentingnya Hidup Terpisah setelah Menikah
Chat penerima utang saat diingatkan untuk bayar
Seharusnya, sebagai orang yang telah ditolong, penerima utang tidak bersikap demikian terhadap pemberi utang. Tak ada ucapan terimakasih, pemberi utang malah menerima makian dari penerima utang.
Bagaimana etika yang harus dilakukan oleh penerima utang saat utangnya ditagih?
1. Berjanji untuk Melunasi
Sebelum mengantongi segepok uang dari pemberi utang, penerima utang harusnya terlebih dulu berjanji bahwa utangnya akan segera dibayar pada waktu yang telah disepakati oleh kedua pihak. Dan ia berjanji bahwa ia akan benar-benar membayar dan melunasi utangnya pada tanggal yang telah ditentukan.
2. Mendatangi dan Meminta Tambahan Waktu
Namun, jika saat jatuh tempo, uang-uangnya belum terkumpul untuk pelunasan, maka seyogianya penerima utang datang menghadap ke rumah pemberi utang dan memohon untuk diberi tambahan waktu. Setelah sampai pada tambahan waktu yang diberikan, penerima utang harus benar-benar memenuhi janji untuk melunasinya.
3. Berterimakasih dan Memohon Maaf
Jangan lupa ucapkan terimakasih kepada pemberi utang saat melunasi utang-utangnya. Dengan begitu, jika suatu saat ia butuh utangan lagi, si pemberi utang dapat dengan mudah memberinya pinjaman kembali. Dan jika pelunasan utang telah lewat dari waktu yang disepakati, jangan sungkan untuk meminta maaf.
Inilah sebagian etika yang perlu dipraktikkan oleh seseorang dalam berutang. Semoga bermanfaat.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS