5 Tips Membaca Buku ala Raim Laode agar Lebih Mudah Paham

Ayu Nabila | Dinah Ayu Afifi Suherman
5 Tips Membaca Buku ala Raim Laode agar Lebih Mudah Paham
Anak Laki Membaca (Pixabay/Vika_Glitter)

Data terbaru menunjukkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia masih tergolong rendah—peringkat 60 dari 61 negara. Padahal, membaca tidak hanya memperkaya wawasan, tetapi juga membentuk cara berpikir, berbicara, dan bahkan bersosialisasi.

Bagi musisi sekaligus penulis lagu Raim Laode, membaca adalah cara untuk merekonstruksi cara kita berbahasa di depan umum maupun saat berbincang santai. Ketika membaca menjadi kebiasaan, pikiran dan ucapan menjadi lebih terstruktur. Kita lebih mudah merangkai kata, menyampaikan ide, dan percaya diri dalam berbagai situasi.

Waktu Terbaik untuk Membaca Buku

Sebenarnya, kapan pun dan di mana pun bisa menjadi waktu yang baik untuk membaca. Namun, khusus bagi pemula, waktu pagi sangat dianjurkan. Mengapa?

Bayangkan otak kita seperti ember kosong di pagi hari. Jika langsung diisi dengan media sosial, maka informasi penting dari buku akan sulit masuk. Maka dari itu, sebelum membuka ponsel, isi ember itu dengan ilmu terlebih dahulu. Bacalah buku sebentar di pagi hari agar hari itu dimulai dengan referensi yang berkualitas.

5 Tips Membaca Buku ala Raim Laode agar Lebih Mudah Paham

Berikut ini adalah panduan membaca buku yang efektif versi Raim Laode, yang terbukti ampuh membantunya selama lima tahun terakhir.

1. Kurangi Gangguan (Interupsi)

  • Aktifkan mode pesawat di ponsel agar tidak terganggu notifikasi.
  • Siapkan kopi favorit sebagai teman membaca.
  • Jika ingin mendengarkan musik, pastikan volumenya rendah dan tidak mengganggu konsentrasi.
  • Lafalkan bacaan dengan suara, jangan hanya membaca dalam hati. Ketika kamu mengucapkannya, informasi masuk melalui dua jalur sekaligus: mata dan telinga. Ini membuat otak lebih cepat memahami isi bacaan.

2. Bacalah dengan Suara (Dibaca Keras)

Membaca dengan suara membuatmu tidak hanya ‘melihat’ kata, tetapi juga ‘mendengar’ dan ‘merasakan’ maknanya. Teknik ini sangat berguna untuk meningkatkan pemahaman dan daya ingat.

3. Gunakan Stabilo dan Catatan

Tandai paragraf penting, kutipan menarik, atau istilah baru dengan stabilo. Jika memungkinkan, buat catatan kecil di tepi halaman atau sticky notes. Ini akan membantumu mengingat poin-poin utama dan mempermudah saat ingin mengulas ulang.

4. Baca Sedikit Demi Sedikit (Dicicil)

Jangan memaksakan diri membaca satu buku dalam sekali duduk. Lebih baik membaca sedikit tapi rutin—misalnya satu halaman atau satu ide penting setiap pagi. Teknik ini diadaptasi dari buku Atomic Habits, yang menekankan kekuatan konsistensi kecil dalam membentuk kebiasaan besar.

Kamu tidak wajib mengkhatamkan semua buku. Ambil saja intisari terbaiknya. Ingat, yang wajib dikhatamkan adalah Al-Qur’an, bukan semua buku bacaan.

5. Bagikan Bacaanmu ke Dunia

Jangan simpan sendiri ilmu yang kamu dapat dari membaca. Bagikan melalui:

  • Instastory atau media sosial lainnya
  • Obrolan santai di kafe
  • Diskusi di kantor atau sekolah

Dengan membagikan bacaan, kamu mendapatkan dua manfaat:

  1.  Ilmu yang kamu baca lebih mudah diterapkan
  2. Kamu menyebarkan manfaat dan bahkan bisa mendapatkan pahala

Jadikan Literasi sebagai Gaya Hidup

Membaca bukan sekadar aktivitas intelektual, tapi sebuah gerakan perlawanan terhadap kebodohan. Dengan memperbanyak literasi, kita bisa memperkecil jumlah “korban” akibat ketidaktahuan.

Jadi, mari mulai hari ini. Ambil satu buku, luangkan waktu 10 menit, dan rasakan dampaknya dalam cara kamu berpikir dan berbicara.

 “Baca itu penting, sebab kebodohan rajin memakan korban.” — Raim Laode

Kurangi korban dengan literasi. Mulai dari satu halaman, satu pagi, satu kebiasaan.

BACA BERITA ATAU ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak