4 Cara Memilih Jagung yang Cocok untuk Dibakar, Hasilnya Dijamin Enak!

Hayuning Ratri Hapsari | Yas Julia
4 Cara Memilih Jagung yang Cocok untuk Dibakar, Hasilnya Dijamin Enak!
Ilustrasi jagung bakar (Freepik/freepik)

Jagung bakar sering kali menjadi menu andalan saat ingin camilan sederhana tapi tetap memuaskan. Baik dinikmati sore hari, saat kumpul keluarga, atau menemani malam tahun baru, aroma jagung yang dibakar di atas bara selalu berhasil menggoda selera. Apalagi jika dipadukan dengan olesan mentega atau bumbu pedas manis, rasanya makin sulit ditolak.

Sayangnya, tidak semua jagung akan memberikan hasil bakaran yang enak. Ada kalanya jagung terasa keras, kurang manis, atau malah kering meski sudah dibakar cukup lama. Masalahnya sering bukan pada cara memasak, melainkan sejak tahap memilih jagung. Karena itu, penting mengetahui ciri-ciri jagung yang tepat agar hasil bakaran tetap pulen dan legit.

Agar tidak salah pilih, berikut beberapa cara memilih jagung yang cocok untuk dibakar dan layak jadi andalan saat acara bakar-bakaran.

1. Pilih Jagung dengan Kulit yang Masih Hijau dan Segar

Hal pertama yang bisa kamu perhatikan adalah kondisi kulit jagung. Jagung yang masih segar biasanya memiliki kulit berwarna hijau cerah dan terlihat lembap. Kulit seperti ini menandakan jagung baru dipanen dan belum lama disimpan.

Sebaliknya, jagung dengan kulit yang kering, kusam, atau kecokelatan biasanya sudah terlalu lama disimpan. Kondisi ini bisa memengaruhi rasa manis dan tekstur biji saat dibakar. Kulit jagung yang masih menempel rapat pada tongkol juga menjadi tanda bahwa jagung berada dalam kondisi baik.

Jagung dengan kulit segar cenderung menghasilkan biji yang lebih pulen dan tidak keras saat dibakar, bahkan tanpa tambahan bumbu berlebih.

2. Perhatikan Rambut Jagung

Rambut jagung sering kali diabaikan, padahal bagian ini bisa menjadi petunjuk kualitas jagung. Rambut jagung yang masih segar biasanya berwarna cokelat muda atau keemasan dan terasa agak lembap saat disentuh.

Jika rambut jagung terlihat hitam, kering, dan mudah rontok, besar kemungkinan jagung sudah tua. Jagung seperti ini biasanya memiliki rasa yang kurang manis dan tekstur yang lebih keras. Rambut jagung yang masih banyak dan tebal juga menandakan biji tumbuh dengan baik.

Jagung dengan rambut segar akan lebih mudah menghasilkan tekstur empuk dan rasa legit saat dibakar.

3. Tekan Biji Jagung Secara Perlahan

Cara sederhana lainnya adalah dengan menekan biji jagung melalui kulitnya. Jagung yang masih muda dan manis akan terasa padat, tetapi tidak terlalu keras. Jika biji terasa kaku dan sulit ditekan, kemungkinan jagung sudah terlalu tua.

Teknik ini membantu memastikan kadar air dalam biji jagung masih terjaga. Jagung yang masih berair biasanya akan tetap lembut meski dibakar dalam waktu cukup lama. Sebaliknya, jagung yang kering berisiko menjadi alot.

Dengan satu sentuhan ringan, kamu bisa memperkirakan kualitas jagung yang akan dibakar.

4. Pilih Jagung dengan Ukuran Sedang

Ukuran jagung juga perlu diperhatikan saat memilih bahan untuk dibakar. Jagung berukuran sedang biasanya memiliki keseimbangan yang pas antara rasa manis dan kelembutan biji. Jagung yang terlalu besar sering kali sudah terlalu tua, sedangkan yang terlalu kecil bisa jadi belum matang sempurna.

Jagung ukuran sedang juga lebih mudah matang merata saat dibakar. Bagian luar dan dalamnya bisa matang bersamaan tanpa membuat biji menjadi kering. Selain itu, ukurannya lebih praktis untuk diolah dan dibumbui.

Dengan memperhatikan beberapa cara di atas, kamu bisa lebih percaya diri saat memilih jagung untuk dibakar. Jagung yang tepat akan membuat proses memasak lebih menyenangkan dan hasilnya pun memuaskan. Jadi, sebelum mulai bakar-bakaran, pastikan jagung yang kamu pilih sudah memenuhi ciri-ciri tersebut agar rasanya manis, pulen, dan legit saat dinikmati.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak