Auto-Glowing! 5 Kebiasaan Skin Minimalism yang Sering Disepelekan

Bimo Aria Fundrika | Fajriyatun Najah
Auto-Glowing! 5 Kebiasaan Skin Minimalism yang Sering Disepelekan
Ilustrasi perempuan merawat wajah. (pexels/Antoni Shkraba Studio)

Kerap kali kita beranggapan bahwa kulit akan lebih cepat bersinar jika semakin banyak produk yang digunakan. Padahal, pemakaian berbagai macam kandungan aktif secara sekaligus justru dapat membahayakan lapisan pelindung kulit, yang menyebabkan iritasi hingga jerawat yang terus menerus muncul. 

Oleh karena itu, tren skin minimalism hadir sebagai solusi. Ide ini mendorong kita untuk kembali pada rutinitas sederhana yang lebih singkat tetapi tetap efektif. Skin minimalism lebih mengutamakan kualitas produk dan pemahaman akan apa yang dibutuhkan kulit. 

Simak 5 kebiasaan skin minimalism berikut ini yang sering diabaikan, padahal ampuh membuat wajah bersinar alami tanpa perlu repot! 

1. Stop Cuci Muka Berlebihan, Fokus ke Gentle Cleansing

Ilustrasi wanita mencuci wajah.(pexels/Miriam Alonso)
Ilustrasi wanita mencuci wajah.(pexels/Miriam Alonso)

Siapa di sini yang masih merasa kalau cuci muka itu belum afdol kalau wajah belum terasa kesat atau 'ketarik'? Padahal, sensasi itu justru jadi sinyal bahaya kalau minyak alami yang melindungi kulitmu baru saja terkikis habis. Bukannya makin bersih, hobi cuci muka terlalu sering malah bikin kulit stres. Menurut laman Adore Beauty, terlalu sering membersihkan wajah akan menyebabkan kulit berminyak, berjerawat, dan kulit terasa kering. 

Dalam semangat skin minimalism, fokus utama kita seharusnya bukan pada seberapa kuat sabun tersebut mengangkat minyak, melainkan pada seberapa lembut ia menjaga keseimbangan kulit. Beralih ke gentle cleanser dengan pH seimbang akan membantu menjaga skin barrier tetap utuh saat kotoran terangkat. 

2. Sunscreen Adalah Harga Mati

Ilustrasi wanita memakai sunscreen. (pexels/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi wanita memakai sunscreen. (pexels/Andrea Piacquadio)

Kadang kita terlalu sibuk mencari botol serum mewah, sampai lupa pada satu pelindung paling dasar: sunscreen. Perlu kita sadari kalau tanpa tameng sinar UV, semua usaha merawat wajah selama ini nggak akan ada artinya. Sinar matahari bukan cuma soal kulit yang menghitam, tapi ia adalah musuh utama kolagen kita yang bisa mempercepat munculnya flek dan garis halus sebelum waktunya.

Sunscreen adalah investasi jangka panjang yang wajib ada dalam prinsip skin minimalism. Kamu nggak butuh puluhan produk agar kulitmu sehat bercahaya, tapi kamu hanya perlu konsisten melindungi kulitmu setiap pagi. 

3. Eksfoliasi Secukupnya, Jangan ‘Menyiksa’ Kulit

Ilustrasi wanita melakukan eksfoliasi. (pexels/Polina)
Ilustrasi wanita melakukan eksfoliasi. (pexels/Polina)

Mengejar tampilan kulit poreless memang sah-sah saja, tapi jangan sampai terjebak rutinitas eksfoliasi yang berlebihan.

Banyak dari kita yang 'hobi' pakai produk eksfoliasi keras setiap malam demi hasil instan, tanpa sadar kalau itu justru bikin skin barrier nangis. Eksfoliasi berlebihan cuma bakal bikin kulitmu jadi rentan, kemerahan, dan stres menghadapi debu jalanan.

Frekuensi eksfoliasi yang kamu lakukan bergantung pada tipe kulit agar hasilnya maksimal dan aman. Sebagaimana dilansir dari situs WeDo Skin Clinic, disebutkan bahwa untuk kulit kering atau sensitif, eksfoliasi lembut seminggu sekali.

Lalu, kulit berminyak atau berjerawat serta kulit kombinasi lakukan 2–3 kali seminggu. Selain itu, kulit normal dua kali seminggu.

4. Perhatikan Urutan Skincare

Ilustrasi wanita memakai krim wajah. (pexels/Jep Gambardella)
Ilustrasi wanita memakai krim wajah. (pexels/Jep Gambardella)

Agar skincare yang kamu beli tidak terbuang sia-sia, penting sekali untuk memahami tahapan pemakaiannya dengan benar. Salah satu aturan utama dalam skin minimalism adalah menggunakan produk dari yang teksturnya paling ringan hingga yang paling kaya.

Awali dengan produk bertekstur cair seperti toner, kemudian aplikasikan serum, dan akhiri dengan pelembap yang lebih kental. Alasannya cukup jelas, yaitu produk yang cair lebih mudah diserap kulit karena molekulnya kecil, sedangkan produk kental berfungsi untuk menjaga semua nutrisi tetap berada di permukaan kulit.

Jika urutannya salah — contohnya, kamu memakai krim yang tebal terlebih dahulu sebelum serum—maka kandungan serum tidak akan bisa menembus lapisan tebal krim tersebut. Hasilnya, produk hanya akan berada di atas kulit dan menguap begitu saja, tanpa memberikan manfaat yang optimal untuk kulit kamu.

5. Jangan Lupakan Hidrasi dari Dalam

Ilustrasi minum air putih. (pexels/Andrea Piacquadio)
Ilustrasi minum air putih. (pexels/Andrea Piacquadio)

Seberapa banyak pun pelembap atau serum yang kamu gunakan, hasilnya tidak akan pernah maksimal jika sel-sel kulitmu mengalami dehidrasi secara internal. Air putih bukan sekadar penghilang dahaga, melainkan transportasi utama bagi nutrisi untuk sampai ke sel kulit dan menjaga elastisitasnya.

Saat tubuh kekurangan cairan, kulit adalah organ pertama yang akan terlihat dampaknya; ia akan tampak kusam dan garis-garis halus akan terlihat lebih nyata.

Mengonsumsi air mineral yang cukup dan makanan tinggi kadar air adalah bentuk skincare paling murah namun paling berdampak permanen. Hidrasi yang cukup dari dalam membantu proses detoksifikasi alami tubuh, sehingga kulit tidak perlu bekerja keras mengeluarkan kotoran melalui pori-pori. 

Menjaga kesehatan kulit sebenarnya tak perlu ribet atau menguras dompet. Cukup berfokus pada rutinitas sederhana yang benar, kamu bukan hanya lebih hemat waktu, tapi juga membiarkan kulit kamu bercahaya dengan sendirinya. Nah, dari beberapa langkah skin minimalism ini, mana yang sudah mulai kamu jalankan?

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak