Tempat terakhir pelatihan jurnalisme warga digelar di Kabupaten Sekadau, Provinsi Kalimantan Barat. Di bumi Luwang Kuari itu, sebanyak 13 peserta mengikuti pelatihan jurnalisme warga yang diselenggarakan atas kerjasama antara U.S. Agency for International Development (USAID)-Indonesia, LPS AIR, Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sekadau, dan KINERJA pada 2-3 Juli 2014, ini di aula Bappeda Kabupaten Sekadau.
Pelatihan sebelumnya dilaksanakan di Kota Singkawang, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Sambas, Kabupaten Melawi, pada minggu lalu. Kegiatan ini dilaksanakan di empat kabupaten dan satu kota di Kalimantan Barat, yakni Singkawang, Bengkayang, Sambas, Melawi, dan Sekadau.
Dari 13 peserta ini, mereka memiliki latar belakang berbeda. Ada pegiat radio, mahasiswa, masyarakat adat, dan tenaga pengajar.
Fasilitator Daerah Kabupaten Sekadau untuk program media dari LPS AIR, Nico Bohot, mengatakan peranan jurnalisme warga itu membantu pemerintah secara tidak langsung dalam menyampaikan informasi yang perlu segera diperbaiki oleh pemerintah setempat.
“Salah satunya pelayanan publik bagi masyarakat. Misalnya, angka kematian bayi di wilayah ini cukup tinggi. Peran dukun beranak masih dominan. Lalu ada juga dibidang pendidikan transparansi dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) banyak pihak tidak tahu informasi,” kata Nico Bohot pada saat memberikan kata sambutan pada pelatihan jurnalisme warga yang mengambil tema ’Membangun Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Palayanan Publik’ di aula Bappeda Kabupaten Sekadau.
Direktur Lembaga Pengkajian Study Arus & Informasi Regional (LPS-AIR), Deman Huri, menyatakan jurnalisme warga berperan penting dalam hal informasi publik di setiap wilayah.
“Mendorong warga dalam menginformasikan pembangunan daerah. Agar masyarakat tahu perkembangan pembangunan daerah. Di sinilah pentingnya jurnalisme warga,” kata Deman Huri.
Sekretaris Bappeda Kabupaten Sekadau, M Farkhan Barbara SP, sejak tahun berdirinya Kabupaten Sekadau sudah berada di wilayah itu selama 10 tahun. Menurut dia, USAID, merupakan program kerjasama antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Amerika Serikat.
“Pemerintah itu memberikan fasilitas baik kepada publik. Jurnalisme warga merupakan cikal bakal dari pewarta warga ini. Partisipasi Jaringan Aspirasi Masyarakat, menciptakan tata kelola pemerintah yang baik,” kata dia pada saat memberikan kata sambutan pada pelatihan jurnalisme warga yang mengambil tema Membangun Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Palayanan Publik’ di aula Bappeda Kabupaten Sekadau.
Ia menyontohkan di bidang kesehatan dan bidang perijinan, pemerintah daerah diberi nilai dalam kinerja baik yang dilakukan.
“Kode etik jurnalistik itu menyampaikan informasi yang benar. Kebijakan publik, contoh pasar Sekadau, banyak keluhan dari ibu yang berbelanja. Tempatnya kumuh, daerahnya sempit. Peran jurnalis warga itu memberi informasi yang benar kepada masyarakat. Memberikan berita yang berimbang,” harapnya.
Dikirim oleh Tim Jurnalisme Warga Sekadau
Anda memiliki cerita atau foto menarik? Silakan kirim ke email: [email protected]