Revolusi Industri 4.0: Jangan Takut Diganti Robot, Ini Strateginya!

Tri Apriyani | auliamalik
Revolusi Industri 4.0: Jangan Takut Diganti Robot, Ini Strateginya!
Ilustrasi robot dan laptop

Revolusi industri 4.0 menjadi topik hangat yang selalu dibicarakan saat ini. Kata-kata seperti “Kita harus menyiapkan teknologi”, “SDM kita harus mumpuni”, “Saatnya memanfaatkan revolusi industri 4.0”, dan “Apa yang bisa kita perbuat di revolusi industry 4.0?" kerap kali kita dengar  baik oleh akademisi di kampus maupun public figure di acara televisi nasional.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),  revolusi industri adalah perubahan radikal dalam usaha mencapai produksi dengan menggunakan mesin-mesin, baik untuk tenaga penggerak maupun untuk tenaga memproses. Istilah Industri 4.0 sendiri secara resmi lahir di Jerman pada saat diselenggarakannya Hannover Fair tahun 2011 (Kagermann dkk, 2011). Jerman memiliki kepentingan yang besar terkait hal ini karena Industri 4.0  menjadi bagian dari kebijakan rencana pembangunannya “High-Tech Strategy 2020”.  

Revolusi industri identik dengan teknologi yang mengedepankan otomasi dapat mengurangi sumber daya manusia di berbagai bidang. Hasilnya, sebanyak 23 juta lapangan pekerjaan di Indonesia dalam kurun waktu sekitar 10 tahun mendatang diproyeksikan akan hilang dengan proses otomatisasi. Hal ini menimbulkan kekhawatiran bagi sebagian besar tenaga kerja produktif di Indonesia. Untuk menyongsong perubahan besar tersebut, beberapa skills berikut ini harus kamu tingkatkan agar tidak tergantikan oleh mesin dan robot di masa depan.

  1. Conceptual Skill

Menurut Armala dalam bukunya yang berjudul “Buku Saku Manager”, conceptual skill adalah kemampuan memahami persoalan secara menyeluruh. Keterampilan teknologi menjadi hal yang sangat diminati karena dapat meningkatkan efisiensi. Akan tetapi, semakin tinggi teknologi semakin membutuhkan keterampilan kognitif yang lebih tinggi seperti kreativitas, inovasi, dan pemecahan masalah.

Artificial intelligent atau robot tidak dapat menggantikan pengambilan keputusan yang membutuhkan pertimbangan tinggi. Keputusan yang sulit tetap membutuhkan kemampuan manusia. Technical skill atau pekerjaan yang repetitive akan sangat cepat tergantikan di era teknologi, tetapi juga diiringi dengan peningkatan kebutuhan sosial dan emosional yaitu conceptual skill yang tidak dapat digantikan.

  1. Kemampuan Bahasa Asing

Seiring dengan globalisasi dan perkembangan ekonomi, semakin banyak investasi asing yang masuk ke Indonesia. Hal ini berimplikasi pada semakin terbuka lapangan pekerjaan bagi tenaga kerja Indonesia. Namun, untuk menjadi human capital yang mumpuni pada era 4.0 saat ini diperlukan kemampuan bahasa asing secara aktif minimal bahasa Inggris. Menguasai bahasa asing lebih dari satu tentu menjadi nilai tambah agar tidak tergantikan agar dapat bersaing dengan tenaga asing.

  1. Communication skill

Robot artificial intelligent saat ini telah dibuat sedemikian rupa sehingga dapat berkomunikasi seperti manusia. Akan tetapi, komunikasi yang ditekankan disini adalah komunikasi yang melibatkan emosi bagi lawan bicaranya. Untuk dapat menjadi sumber daya yang tidak tergantikan oleh robot, kita perlu meningkatkan kemampuan berkomunikasi yang menyentuh emosi seseorang. Meskipun manusia adalah makhluk yang rasional, tidak sedikit kita temukan pengambilan keputusan dilakukan dengan pertimbangan perasaan.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak