Kasus kekerasan nyatanya nggak selalu dialami oleh pasangan yang sudah menikah. Abusive relationship bisa saja dialami oleh orang terdekatmu dan tidak menutup kemungkinan kamu pun bisa mengalaminya.
Kekerasan itu banyak macamnya, ada fisik, ucapan kasar, maupun kata-kata pasangan yang merendahkanmu. Namun banyak wanita yang tidak menyadari sedang terjebak dalam hubungan yang tidak sehat.
Bagi kamu yang nggak mengalaminya, pasti menyuruhnya untuk meninggalkan pasangannya. Sebenarnya mereka sadar, hanya saja lepas dari pasangan abusive bukanlah perkara mudah. Pertanyannya, mengapa mereka bertahan?
- Hilangnya rasa percaya diri
Kekerasan verbal yang dialami oleh wanita kerap membuat kehilangan rasa percaya diri. Kata-kata pasangan yang merendahkan dan menghina dirinya membuat dia sering menyalahkan diri sendiri seolah-olah semua adalah salahnya. Rasa takut karena ketidakberdayaan untuk melawan berdampak besar terhadap kepercayaan diri wanita. Parahnya hal ini akan membuat dia sulit untuk memulai hubungan yang baru tanpa pasangan.
- “Ini semua salah kamu”
Kata yang sering diucapkan pasangan abusive saat terjadi konflik. Buat para wanita, waspada jika pasanganmu sering melemparkan kesalahan padamu dan beralasan sikapnya yang kasar karena ulahmu. Tindakan ini bisa sangat melukai perasaan seorang wanita. kebanyakan wanita yang sudah buta dengan cinta berpikir untuk introspeksi diri agar pasangannya tidak berbuat hal serupa meski ini menghancurkannya perlahan.
- “Dia ga kaya gitu kok, kalau lagi marah”
Ladies, sifat manis yang dia lakukan tidak bisa dijadikan penawar untuk apa yang dia lakukan saat marah. Kekerasan yang dia lakukan jangan disepelekan ya. Sebagai wanita kita harus melihat kedepannya apakah sikap kasar pasangan baik untuk dibiarkan. Memang setiap orang ada baik dan buruknya, tapi harus aware sedini mungkin sikap pasangan yang menyakiti kita baik fisik maupun mental
- Lepas justru membahayakan
Nyatanya, lepas dari pasangan abusive tidaklah mudah. Wanita yang berpikir untuk meninggalkan pasangannya, justru akan membahayakan dirinya. Pelaku abusive, emosinya cenderung lebih labil dan gampang berubah. Bahkan pelaku abusive bisa nekat bersikap lebih kasar dan meneror pasangannya agar tak meninggalkannya.
- Cinta akan mengubahnya
Banyak wanita yang terjebak dalam abusive, percaya cinta akan bisa merubah pasangannya. Wanita berpikir, dengan perasaan tersiksa yang dialam pasanganya saat ditinggalkan akan membuat pasangannya berubah dan menghargai dirinya. Justru, hal ini lah yang membuat wanita terjebak dalam pemikiranya dan membohongi dirinya sendiri.
Kekerasan yang kerap kali terjadi dalam hubungan berpacaran, dianggap biasa oleh banyak orang. Hal ini yang membuat korban enggan berbicara. Memang tidaklah mudah keluar dari abusive relationship, namun kamu tidak perlu untuk mengorbankan dirimu dan juga kebahagiaanmu untuk hubungan yang malah menghancurkanmu.
Ini saatnya bangkit dan mulai mencintai diri sendiri dulu sebelum mencintai orang lain. Satu hal yang harus dipercaya, you deserve to be love and respected more than this. Kamu berhak atas dirimu dan mejauh dari hal yang menyakitimu. Kamu harus percaya kamu akan menemukan seseorang yang bisa mencintai, menyayangi dan pantas kamu hormati dan bisa memperlakukan kamu dengan baik.
Semoga kamu yang ingin menyudahi hubungan toxic bisa dimudahkan ya! Karena pasangan adalah hal yag harus dipikirkan baik-baik untuk masa depan.