Munculnya Covid-19 membuat kita harus berhenti bekerja dan beraktivitas di luar rumah. Sudah 5 Bulan lamanya kita beraktifitas di rumah saja, terhitung dari bulan Maret hingga bulan Juli. Aktifitas yang biasanya dilakukan saat pandemik ini seperti bercocok tanam, memasak aneka makanan, tidur, nonton televisi, dan bermain gadget.
Aktivitas yang sering dilakukan setiap hari, akan membuat orang bosan, akibatnya tubuh semakin gemuk karena saat di rumah lebih banyak mengkonsumsi makanan. Sehingga Lama kelamaan masyarakat mencari variasi kegiatan di luar rumah untuk menghilangkan rasa bosan, seperti olahraga bersepeda.
Bersepeda di tengah pandemi Covid-19 menjadi tren gaya hidup sehat masyarakat. Selain untuk meningkatkan kesehatan tubuh, bersepeda juga menjadi sarana rekreasi bagi masyarakat yang bosan di rumah.
Sebelum olahraga bersepeda populer di seluruh Indonesia, bersepeda sendiri sudah mulai tren kembali di beberapa kota, untuk berolahraga dan mengisi hari libur kerja kantor. Namun saat ini bersepeda sudah menyebar keseluruh pelosok Indonesia, meskipun budget untuk membeli sepeda cukup mahal.
Tren bersepeda di kalangan masyarakat ternyata berdampak pada melambungnya harga jual sepeda di pasaran. Harga sepeda yang awalnya berada di kisaran 1,2 juta, sekarang meroket di angka 3 jutaan. Apalagi untuk merk sepeda terkenal seperti wimcycle, polygon, united, dll.
Dengan kembalinya tren bersepeda, membuat bisnis penjualan sepeda melonjak tajam. Selain itu juga merambat pada usaha bengkel dan penyewaan sepeda. Diharapkan munculnya tren bersepeda dapat berdampak positif terhadap pemulihan perekonomian akibat dampak dari pandemi Covid-19.