Novel Kedai Bunga Kopi: Kisah Inspiratif Perempuan dan Aroma Perjuangan

Ayu Nabila | Oktavia Ningrum
Novel Kedai Bunga Kopi: Kisah Inspiratif Perempuan dan Aroma Perjuangan
Kedai Bunga Kopi (Goodreads)

Anak desa dengan status sosial menengah ke bawah, dekil, dan perempuan. Tiga paduan "sempurna" untuk orang-orang pengecut yang ingin memandang seseorang sebelah mata. Namun, novel Kedai Bunga Kopi membantah anggapan miring itu menjadi sesuatu yang tak hanya indah tapi juga berkarakter. 

Di balik secangkir kopi, kadang terselip kisah panjang tentang mimpi, luka, dan keberanian. Inilah yang ditawarkan dalam novel Kedai Bunga Kopi karya Reni Fajarwati alias Rere, pemenang sayembara menulis yang karyanya berhasil memikat para juri. Maka tak heran, jika para pembaca pun turut jatuh cinta.

Seperti judulnya, novel ini memang beraroma kopi. Tapi bukan sekadar bicara jenis kopi Arabica atau Robusta—yang secara informatif diselipkan dalam cerita—melainkan kisah tentang keteguhan seorang perempuan desa yang bermetamorfosis menjadi sosok tangguh di kota besar.

Melati Hitam: Bunga Kecil dari Desa yang Menjadi Perempuan Hebat

Tokoh utama dalam novel ini adalah Melati Hitam, gadis miskin dari kampung yang hidup dengan segala keterbatasan. Namun keterbatasan itu tak mampu membatasi impiannya.

Dari desa penghasil kopi bernama Tanggamus di Lampung,—yang juga dikenal sebagai salah satu sentra kopi Indonesia—Melati memulai perjalanannya. Ia membuktikan bahwa status sosial bukanlah penghalang untuk bermimpi tinggi.

Melati membangun langkah-langkahnya dengan percaya diri. Ia bukan hanya mengandalkan keberuntungan, tetapi juga kerja keras dan keyakinan. Ia percaya bahwa impian bukan sekadar untuk tidur dan dibayangkan, tapi harus diperjuangkan sepenuh kesadaran dan ketekunan.

Selalu ada selapis mimpi di atas lapis mimpi. Untuk bermimpi, manusia membutuhkan tidur. Tapi untuk mewujudkannya, manusia harus sepenuhnya terjaga.”

Kalimat ini menjadi benang merah dari keseluruhan cerita Kedai Bunga Kopi, yang tak hanya menyuguhkan kisah personal, tetapi juga membagikan pengetahuan baru bagi pembacanya.

Belajar tentang Kopi Lewat Cerita

Tak hanya fiksi yang inspiratif, novel ini juga menjadi jendela kecil untuk mengenal dunia kopi. Pembaca akan diperkenalkan dengan dua jenis utama kopi dunia: Arabica dan Robusta.

  • Arabica memiliki harga lebih mahal dan mendominasi pasar internasional sebesar 60%.
  • Robusta, sebaliknya, justru menguasai pasar kopi Indonesia hingga 80%.
  • Fakta mengejutkan lainnya: dari tujuh penghasil kopi Arabica terbaik di dunia, enam di antaranya ada di Indonesia!

Ini membuat pembaca semakin bangga sekaligus menyadari betapa kaya negeri ini akan potensi kopi dan cerita-cerita di baliknya.

Bahkan istilah seperti ekspatriat—pekerja asing yang tinggal dan bekerja di Indonesia—muncul dalam novel ini dan membuka cakrawala baru tentang dunia kerja dan bisnis di perkotaan.

Kedai Bunga Kopi: Tentang Pahit, Mimpi, dan Keteguhan

Judul: Kedai Bunga Kopi

Penulis: Reni Fajarwati (Rere)

Penerbit: Araska Publisher

Terbit: April 2017

Tebal: 240 halaman

Novel Kedai Bunga Kopi bukan hanya tentang Melati dan aroma kopi, tapi tentang kita semua—yang mungkin memulai dari titik kecil, namun menyimpan selapis mimpi demi mimpi. Novel ini menyadarkan kita bahwa keterjagaan, tekad, dan keberanianlah yang mengubah angan jadi kenyataan.

Bagi siapa pun yang sedang merasa kecil, lelah, atau ingin berhenti bermimpi—buku ini bisa jadi penyemangat yang menyamar dalam aroma kopi hangat. Karena seperti Melati, siapa pun bisa menjangkau impian setinggi langit... asal tidak berhenti percaya.

Buku Kedai Bunga Kopi juga cocok sebagai teman ngopi sore sambil baca ringan. Nggak cuma ringan, tapi juga informatif dan bisa banget menambah pengetahuan tentang dunia kopi. Jadi, ngopi kamu gak hanya sekadar ngopi asal tapi juga ada ilmunya! 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak