Saat Naik Gunung Tak Semudah FYP TikTok dalam Novel Sweet Edelweiss

Ayu Nabila | Oktavia Ningrum
Saat Naik Gunung Tak Semudah FYP TikTok dalam Novel Sweet Edelweiss
Novel Sweet Edelweiss (goodreads)

Cinta kandas, info mdpl pun aku trabas! Eits, jangan nekat dahulu kalau belum tahu ilmunya. Faktanya, mendaki gak cuma soal healing dan cuci mata melihat view secantik awan hingga gagahnya gunung. 

Di balik foto-foto cantik dan video fyp yang bertebaran tentang pendakian, terselip rasa perih di tumit dan jempol. Belum lagi, serangan musim yang tak menentu di daerah ketinggian yang tak jarang membuat pendaki mengalami hipotermia.

Nah, kalau kamu lagi patah hati dan ingin mencoba mendaki, alangkah baiknya kamu baca novel satu ini. 

Identitas Buku

Judul: Sweet Edelweis

Penulis: Nita Trismaya

Penerbit: Crafty Publishing

Terbit: September 2010

Tebal: 329 halaman

ISBN: 978-979-19409-1-7

Meski bisa dibilang bukan novel baru, Sweet Edelweiss adalah salah satu novel yang mengambil tema tentang pencinta alam dari pandangan pemula.

Mulai dari tahap persiapan, berangkat, perjalanan, hingga puncak digambarkan dengan narasi yang dekat dan fakta.

Gak hanya berfokus pada cinta dan luka, novel ini juga membawa pembaca tahu lebih dekat tentang dunia pendakian. 

Cinta, Luka, dan Perjalanan Menuju Diri Sendiri

Sweet Edelweis bukan sekadar kisah cinta biasa. Novel ini menghadirkan transformasi emosional seorang perempuan dari kehidupan nyaman menuju medan pendakian yang terjal—secara harfiah dan batiniah.

Arin, sang tokoh utama, adalah gadis yang hidup dalam zona nyaman. Namun hidupnya berubah ketika hubungannya dengan Davin, sang kekasih yang dikenal sebagai pecinta alam sejati, kandas secara tiba-tiba.

Awalnya hanya terasa seperti pergeseran sikap: Davin yang dulu hangat, kini mulai menjauh tanpa alasan. Sampai akhirnya, pada sebuah pertemuan yang seharusnya manis, Davin justru mengucapkan kata putus—datar, dingin, dan tanpa rasa bersalah.

Hal yang lebih menyakitkan, Davin mengakui bahwa ia telah berpacaran dengan gadis lain yang memiliki hobi sama dengannya: mendaki gunung. Kalimat itu menyayat Arin, yang selama ini mencoba mengerti dunia Davin meskipun ia sendiri tidak menyukainya.

Perempuan dan Gunung: Simbol Keteguhan

Tak tahan dengan luka dan terbakar cemburu melihat foto mantan yang post ala mountain date, Arin mengambil keputusan impulsif: ia akan mendaki gunung. Sendirian. Ini bukan sekadar bentuk pelarian, tapi semacam pernyataan: bahwa ia pun bisa mendobrak batasnya sendiri.

Untungnya, niat nekat itu diketahui oleh Keenan—sosok laki-laki lain dalam cerita yang lebih sabar dan pengertian. Keenan mengajak Arin bergabung dalam pendakian bersama rombongan. Dari situlah perjalanan Arin dimulai—mendaki gunung dan juga hatinya yang patah.

Novel ini tidak hanya menggambarkan bentang alam dan suasana pegunungan dengan indah, tetapi juga mengangkat tema self-growth yang kuat.

Di punggung-punggung gunung, Arin belajar tentang kekuatan diri, kejujuran, dan pentingnya proses dalam mencintai.

Ia belajar bahwa cinta sejati bukan tentang siapa yang memiliki hobi sama, tapi siapa yang tetap menggenggam tangan kita ketika jalan terasa berat.

Edelweis: Bunga Cinta yang Tahan Segala Cuaca

Sesuai judulnya, Sweet Edelweis menghadirkan bunga edelweis sebagai simbol utama dalam kisah ini.

Bunga yang hanya tumbuh di ketinggian dan bertahan dalam cuaca ekstrem menjadi lambang cinta yang tidak mudah layu.

Arin mengejar cinta di tempat tertinggi, namun pada akhirnya ia menemukan sesuatu yang lebih penting: cinta terhadap dirinya sendiri.

Lewat alur yang ringan namun menyentuh, dan konflik emosional yang sangat dekat dengan pengalaman pembaca muda, Sweet Edelweis menawarkan pelajaran hidup dalam balutan kisah romansa.

Penulisnya, Nita Trismaya, berhasil mengemas narasi dengan gaya yang luwes, dibantu oleh tim editor dan ilustrator yang menjadikan buku ini indah secara visual maupun isi.

Sweet Edelweis adalah novel yang menyegarkan. Ia mengajak kita berjalan dalam sepatu Arin—gadis biasa yang terluka, lalu bangkit, mendaki, dan pada akhirnya tumbuh.

Sweet Edelweis jadi sebuah bacaan tepat untuk siapa saja yang pernah dikhianati, merasa kecil, dan ingin belajar bahwa kadang, cinta terbaik justru berasal dari dan untuk diri sendiri.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak