Mahasiswa UMM Lakukan Gerakan Peduli Keselamatan Kerja New Normal

Tri Apriyani | desa maburai
Mahasiswa UMM Lakukan Gerakan Peduli Keselamatan Kerja New Normal
Mahasiswa UMM bersama salah satu Pengajar di Desa Maburai

PMM Kelompok 22 Gelombamg 6 (Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang) melakukan gerakan peduli keselamatan pekerja pada masa adaptasi baru atau yang lebih dikenal dengan istilah new normal. Kegiatan tersebut dilakukan di Desa Maburai, Kecamatan Murung Pudak, Kalimantan Selatan.

Kegiatan dilakukan dengan melakukan wawancara kepada salah satu pengajar di Desa Maburai yang terhormat Bapak Edy Sam Ani S.pd dengan tujuan agar edukasi mengenai masa adaptasi baru terhadap keselamatan bekerja tersampaikan.  Anggota kelompok 22 dengan dosen pembimbing lapang Ibu Ike Arisanti,SE.,MBA. PMM Bhaktimu Negeri, Norita Fitria mengatakan, “tingkat kasus Covid-19 di kabupaten Tabalong sendiri kian hari makin meningkat.

Memasuki masa adaptasi baru bukan berati kehidupan kembali normal sama dengan sistem pendidikan di Desa, dimana setiap guru masih di wajibkan untuk datang kesekolah dengan tujuan memberikan tugas untuk muridnya yang dapat dikerjakan di rumah yang kemudian ke esokan harinya tugas tersebut harus di kumpulkan sehingga dalam hal ini peranan guru sebagai pekerja harus tetap mengikuti protokol agar keselamatan dalam bekerja dan pencegahan penyebaran virus Covid-19 dapat terus dilakukan.

Oleh karena itu, Norita bersama Muhammad Firdaus Mahendra, Ade Dewi yulianti, Safha Adetasya Kamila dan Nursalma Novri Yanti Manurung  melakukan wawancara pemahaman mengenai protokol kesehatan dan keselamatan bekerja selama masa adaptasi baru kepada pengajar, khususnya pengajar di Desa Maburai.

Adapun hasil wawancara bersama bapak Edy Sam Ani S.Pd mengatakan "saat ini sistem pembelajaran masih 50% di lakukan dengan tatap muka secara langsung yang di sebabkan oleh adanya murid yang kurang mengerti atau sulit memahami pembelajaran sehingga menyebabkan munculnya kendala saat pengerjaam tugas, sehingga saya sebagai guru wajib untuk menerangkan hingga murid saya mengerti akan materi yang di sampaikan namun tentunya tetap dengan mematuhi protokol yang sudah di tetapkan oleh pemerintah di mana dengan menggunakan masker dan menjaga jarak selain itu membatasi waktu untuk melakukan penjelasan materi yang kurang di mengerti selain itu saat ini pembelajaran melalui perangkat online sedang di usahakan sehingga dalam waktu dekat di harapkan sistem mengajar melalui online dapat terus berlasung dengan baik".

Penjelasan mengenai protokol kesehatan dan menjaga kebersihan sekitar tersebut turut diberikan, selain itu dengan melakukan wawancara ini akan dapat membuka mata agar sistem pendidikan secara online agar lebih di tingkatkan sehingga pengajar tidak harus kontak secara langsung dengan murid agar keselamatan pengajar dan murid terhadap virus Covid-19 dapat terus di terapkan.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak