Kamis (3/09/2020), Kelompok 52 Periode 4 PMM (Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa) dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melakukan live instagram bersama Ibu Dreyani Abdi M, S.Si., Apt dengan bahasan peranan TOGA (Tanaman Obat Keluarga) dalam memelihara kesehatan tubuh. Kegiatan tersebut dilakukan di ruang promosi kesehatan Puskesmas 9 Nopember.
Edukasi melalui daring merupakan salah satu pilihan yang cukup bijak ditengah adanya aturan protokol kesehatan. Melalui daring, maka cakupan masyarakat menjadi luas sehingga informasi dapat tersampaikan dengan baik, ditambah lagi pemilihan instagram merupakan salah satu platform yang paling banyak di unduh oleh masyarakat.
Semenjak merebaknya Covid-19, nama TOGA semakin naik daun dan menimbulkan pengertian yang kurang benar dalam hal penggunaannya. Oleh karena itu, pengangkatan tema mengenai TOGA ini adalah untuk meluruskan persepsi masyarakat dalam hal penggunaan dan pengelolaannya terutama di masa pandemi Covid-19.
Penggunaan TOGA dikonsumsi jika memang diperlukan oleh tubuh, seperti apabila kita merasa sakit atau kekurangan zat gizi lainnya. Sehingga TOGA ini tidak bisa dikatakan sebagai obat namun sebagai salah satu upaya preventif dan promotif dalam hal memelihara kesehatan tubuh.
Maka dari itu, Meilia Aisya, selaku mahasiswi farmasi UMM mengatakan, pemberian materi mengenai TOGA disaat pandemi penting untuk diketahui. Hal ini dikarenakan pentingnya untuk masyarakat mengetahui tata cara serta penggunaan yang benar agar efek yang digunakan bermanfaat bagi tubuh dan tidak menghasilkan racun apabila dikonsumsi secara berlebihan.
Bahasan pada live instagram ini membahas mengenai pengertian umum dari TOGA, pembuatan dan penyimpanan jamu yang benar serta contoh TOGA yang bisa digunakan untuk memelihara kesehatan tubuh.
Siti Nurlaili, mahasiswi sekaligus moderator yang tergabung dalam kelompok 52 PMM UMM menyatakan hasil diskusi sangat bermanfaat untuk menambah wawasan masyarakat.
“Dengan adanya pemberian edukasi melalui live instagram, masyarakat mengetahui bagaimana takaran, bahan dan alat yang sesuai dengan petunjuk umum sehingga dapat menyesuaikan dengan kondisi tubuh kita. Harapannya akan menghasilkan efek yang sesuai dan tidak menjadi racun di dalam tubuh”, tuturnya.
Dreyani Abdi M, S.Si., Apt selaku narasumber memberikan pesannya kepada penonton live instagram.
“perlu kita ketahui, sampai saat ini belum ada obat tradisional ataupun suplemen yang efektif dalam melawan Covid-19, penggunaan suplemen yang mengandung tanaman obat dikonsumsi jika perlu sembari dilihat dari daya tahan tubuh masing-masing individu dan selalu perhatikan pada dosis dan label cara pemakaian suplemen tersebut agar tidak berbahaya bagi tubuh, dan perlu di cek apakah suplemen tersebut sudah ada izin bpomnya atau belum ,” pungkasnya.