PMM 17 UMM: Belajar Menyenangkan di Tengah Pandemi

Tri Apriyani | enby fannana firdausy
PMM 17 UMM: Belajar Menyenangkan di Tengah Pandemi
Belajar bersama saat pandemi (Sumber Gambar. PMM 17 UMM)

Rembang-Pandemi Covid-19 telah terjadi sejak awal bulan Maret tahun 2020 hingga saat ini. Dalam waktu singkat sudah banyak yang terpapar virus ini, hal tersebut berdampak buruk terhadap masyarakat salah satunya pelajar.

Upaya pemerintah dalam memutuskan rantai penyebaran virus corona yaitu dengan diselenggarakannya sistem belajar mengajar secara jarak jauh (daring) oleh Kemendikbud. Dalam hal ini memerlukan banyak dukungan dari pemerintah, siswa, guru dan orang tua.

Dari kebijakan pemerintah yang mengharuskan para siswa belajar di rumah Universitas Muhammadyah Malang mengadakan program PMM Bhaktimu Negeri tahun 2020 yang dilaksanakan tanggal 21 Agustus 2020 hingga 20 September 2020. PMM ini dilaksanakan di desa masing-masing kelompok PMM 17 UMM, Desa Gading adalah salah satu desa yang dipilih untuk melaksankan kegiatan ini.

Desa Gading Kecamatan Sale Kabupaten Rembang merupakan desa yang pendidikannya belum sepenuhnya menggunakan sistem daring (online) sehingga beberapa pelajar masih kesusahan dalam pelaksanaannya karena tidak semua pelajara mempunya handphone, selain itu sulitnya jaringan di desa ini mempengaruhi proses KBM.

PMM 17 UMM bertujuan untuk membantu meringankan kendala belajar dari pelajar SD, dengan mencetuskan ide Belajar Menyenangkan ditengah Pandemi dengan metode luring (offline) bertempat di salah satu rumah pelajar di Desa Gading, Kecamatan Sale Kabupaten Rembang Provinsi Jawa Tengah. Konsepnya yaitu membantu anak-anak dalam mengerjakan tugas sekolahnya berdiskusi dan diselingi dengan game ringan tentang edukasi mata pelajaran SD, agar tidak jenuh dengan tugas yang diberikan di sekolah dan membantu psikis anak-anak agar tetap senang untuk belajar ditengah pandemi Covid-19.

Pelaksanaan kegiaan ini tetap dengan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan menggunakan hansinitizer yang telah disediakan oleh anggota PMM 17 UMM.

“Lebih enak sekolah offline dari pada online karna tugasnya banyak, terkendala kuota dan jaringan kalo di desa seperti ini terlebih tidak ada uang saku” ujar salah satu pelajar

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak