Urgensi Pelaksanaan Nilai Pancasila di Masa Pandemi

Aripirani
Urgensi Pelaksanaan Nilai Pancasila di Masa Pandemi
Ilustrasi Pancasila (shutterstock)

Berbulan-bulan pandemi Covid-19 telah memasuki Indonesia dan menimbulkan kerusakan di berbagai aspek kehidupan, tidak hanya kesehatan tetapi juga ekonomi dan pendidikan. Tidak hanya berdampak pada orang dewasa tetapi juga pada keceriaan anak-anak. Namun, pandemi ini juga membawa dampak positif bagi masyarakat sebagaimana meningkatnya gerakan gotong royong dan penerapan nilai-nilai pancasila lainnya yang merupakan cerminan identitas bangsa.

Kondisi ini merupakan momentum yang tepat untuk terus bergotong royong, bahu-membahu membantu sesama yang mengalami kesulitan, serta terus mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam setiap detik kehidupan. Karena hal ini merupakan senjata dapat kita gunakan untuk melawan virus yang sedang mewabah di negeri ini.

Masa ini menyadarkan kita bahwa tidak ada yang lebih berkuasa selain Sang Maha Esa. Tak satupun makhluk hidup yang mampu mewujudkan mikro organisme sekecil virus yang mematikan ini bahkan dengan teknologi yang tercanggih sekalipun. Selain itu, adanya kebijakan berdiam diri di rumah pun seharusnya mampu meningkatkan intensistas ibadah kita kepada Tuhan pencipta alam semesta. Di sinilah pentingnya penerapan nilai sila satu sehingga tidak melulu menyerah dan putus asa.

Selain beribadah kepada Tuhan kita juga perlu menjalin hubungan yang baik dengan sesama makhluk sebagai mana nilai sila kedua yakni menjunjung tinggi kemanusiaan. Tidak memandang ras, suku atau etnik ketika menolong seseorang yang terkena Covid juga tidak membencinya melainkan bertenggang rasa dan peduli.

Sila persatuan Indonesia memiliki nilai perlunya masyarakat untuk bersatu padu, berjuang bersama dan bergotong royong untuk melawan Covid-19. Tidak hanya pemerintah saja yang beraksi tetapi rakyat juga berperan untuk mengurangi potensi penyebaran virus ini seperti mentaati peraturan baru terkait Covid-19 dan mematuhi protokol kesehatan.

Sila selanjutnya yang  berbunyi kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam pemusyawaratan dan perwakilan dapat diiplementasikan dengan cara membuat keputusan atau kebijakan yang tepat bukan merugikan atau menjatuhkan masyarakat. Selain pemerintah, pelaksanaan sila ke empat dapat ddimulai dari diri sendiri seperti menghargai pendapat orang lain dan tidak menambah runyam persoalan  jika tidak mampu mencari solusi terbaik.

Memberikan bantuan secara merata dalam arti tidak membedakan rasa tau golongan, membantu mengawasi transparansi penyaluran bantuan dan tidak abai kepada yang membutuhkan merupakan bentuk pengamalan sila ke lima dalam masa sulit seperti saat ini. Sehingga keadilan sosial dapat menyeluruh tanpa pandang bulu.

Implementasi nilai-nilai ideologi  negara ini menjadi  urgen di masa wabah seperti sekarang. Karena tanpa  adanya gotong royong dan pengamalan nilai-nilai kelima sila diatas akan sangat sulit untuk mengatasi wabah Covid-19. Oleh karenanya tak hanya jajaran pemerintah yang bergerak namun seluruh masyarakat juga harus berandil mengusir virus yang merusak berbagai bidang kehidupan di bumi pertiwi.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak