Tak Hanya Jawa, Inilah Suku-suku Lain yang Berasal dari Pulau Jawa

Tri Apriyani | Sri Nur Isnaini
Tak Hanya Jawa, Inilah Suku-suku Lain yang Berasal dari Pulau Jawa
Suku Baduy (dok. istimewa)

Pulau Jawa merupakan pulau dengan penduduk terpadat di Indonesia. Di pulau Jawa pusat pemerintahan dan pusat perekonomian Indonesia dijalankan. Penduduk asli pulau Jawa terkenal rajin dan suka merantau ke berbagai pulau lain, bahkan ke mancanegara. 

Tahukan kamu? Suku yang berasal dari pulau Jawa bukan hanya suku Jawa. Terdapat beberapa suku lain yang lahir dan berkembang di pulau Jawa, diantaranya

1. Suku Tengger

Suku Tengger lahir dan berkembang di sisi timur pulau Jawa, tepatnya di kaki pegunungan Bromo dan Semeru. Secara administrasi wilayah yang saat ini dihuni oleh suku Tengger berada di Kabupaten Lumajang. Pasuruan, Probolinggo dan Malang di propinsi Jawa Timur.

Nama Tengger sendiri berasal dari kisah legendaris keturunan kerajaan Majapahit yaitu Rara Anteng dan Jaka Seger. Dari sepasang suami istri inilah cikal bakal lahir dan berkembangnya suku Tengger. Karena berasal dari kerajaan Majapahit, tidak heran jika sebagian besar warga suku Tengger menganut agama Hindu. Hanya sebagian kecil dari suku Tengger, Yaitu yang tinggal di desa WonoKerto, Kecamatan Sukopuro, Kabupaten Probolinggo yang menganut agama Islam. 

Bahasa asli masyarakat Tengger adalah bahasa Jawa Kawi atau bahasa Jawa Kuno. 

2. Suku Osing

Suku Osing lahir dan berkembang di kabupaten Banyuwangi, kabupaten paling ujung timur pulau Jawa. Sekilas nampak kebudayaan suku Osing merupakan perpaduan antara budaya Bali dan Jawa. Hal ini karena suku tersebut menetap di wilayah perbatasan antara pulau Jawa dan pulau Bali. 

Bahasa yang digunakan untuk berkomunilasi suku Osing asli adalah turunan dari bahasa Jawa kuno dan bahasa Bali.

Pada awalnya suku Osing benyak menganut agama Hindu dan Budha, namun setelah penyebaran agama Islam di pesisir pantau banyak penduduk Osing yang menganut agama Islam. 

Sampai saat ini budaya suku Osing masing terus dilestarikan. Terdapat desa adat yang masih menjunjung nilai-nilai tradisi budaya lokal Osing, yaitu di desa Adat Kemiren Kecamatan Glagah.

3. Suku Samin

Suku Samin lahir dan berkembang di Kabupaten Blora. Propinsi Jawa Tengah. Suku Samin sangat terkenal dengan kejujuran, kesabaran dan sifatnya yang tidak sombong. Cikal bakal suku Samin berasal dari Samin Surosentiko. Pada jaman penjajah Belanda suku Samin melakukan perlawanan dengan cara menolak kekerasan, tidak membayar pajak dan tidak mau mengikuti semua peraturan yang dibuat Belanda. 

Aturan hidup suku Samin adalah tidak berpoligami, tidak melakukan kekerasan, tidak menerima kapitalisme dan sangat menjaga kelestarian alam dengan menggunakan hasil bumi seperlunya saja.

Suku Samin sangat menghargai perbedaan agama. Prinsip hidup suku Samin adalah tidak mengingkari semua agama dan selalu melakukan perbuatan baik. 

Bahasa yang digunakan suku Samin adalah bahsa JawaNngoko atau Bahasa Jawa Kasar yang dipengaruhi oleh Bahasa Jawa Kawi.

4. Suku Baduy

Suku Baduy menempati wilayah barat pulau jawa, tepatnya di Kabupaten Lebak Propinsi Banten. Nama sebenarnya suku Baduy adalah orang Kanekes karena berasal daro desa Kenekes. Nama Baduy diberikan oleh peneliti dari Belanda yang menihat persamaan orang Baduy dengan dengan kelompok Badawi di Arab, yaitu suka berpindah-pindah.

Suku Baduy terdiri dari dua kelompok yaitu Baduy Luar dan Baduy Dalam. Suku Baduy Dalam sama sekali tidak mau berinteraksi dengan dunia luar, menggunakan pakaian berwarna putih dan menenun sendiri kain yang digunakan. Suku Baduy Dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Sunda dengan dialek Banten. Suku Baduy Luar sudah berinteraksi dengan dunia luar. Mereka sudah menggunakan alat pertukangan seperti gergaji, palu dan paku. Untuk pakaian, suku Badui Luar  menggunakan pakaian berwarna hitam dengan ikat pinggang biru.

Kayakinan yang dianut oleh suku Baduy adalah Sunda Wiwitan dengan memuja arwah leluhur.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak