Efek Pandemi, Format Pertandingan Piala AFF 2020 Dipastikan Kembali Berubah

Tri Apriyani | M Fuad Shulkhan Tsania
Efek Pandemi, Format Pertandingan Piala AFF 2020 Dipastikan Kembali Berubah
Timnas Vietnam kala menjarai gelaran Piala AFF Edisi 2018 (dok. aseanfootball.org)

Gelaran akbar sepakbola Asia Tenggara, Piala AFF hari ini telah memasuki babak undian dan pembagian grup. 10 tim yang akan berjibaku dalam gelaran, telah terbagi menjadi dua grup, dimana grup A berisikan Thailand, Myanmar, Filipina, Singapura dan satu negara pemenang babak play off yang akan dimainkan oleh Timor Leste dan Brunei Darussalam. Sementara Indonesia yang menempati grup B, akan berhadapan dengan musuh bebuyutan Malaysia, tim terbaik Asia Tenggara Vietnam, Laos dan juga Kamboja.

Selepas melakukan drawing pembagian grup pada hari Selasa, 21 September 2021, induk sepakbola Asia Tenggara, AFF melakukan pers rilis mengenai perubahan format gelaran yang akan dimulai pada 5 Desember 2021 hingga Januari 2022 tersebut. Dalam penjelasan format terbaru yang akan dipakai, babak penyisihan grup atau bahkan laga semi-final dan final nantinya akan dipusatkan di satu venue atau negara saja.

We are fully behind AFF on their decision to host the AFF Suzuki Cup 2020 in a centralized venue (kami sangat mendukung AFF dalam keputusannya untuk menyelenggarakan AFF Suzuki Cup 2020 di tempat yang terpusat)” ujar Malcolm Thorpe, Managing Director Kawasan Asia Tenggara seperti yang dirilis melalui laman resmi federasi sepakbola Asia Tenggara, aseanfootball.org.

Alasan terkuat dirubahnya format turnamen ini tentu saja karena pandemi covid-19, dan upaya untuk menjaga keselamatan dari masyarakat luas. Pasalnya, jika Piala AFF dilaksanakan seperti format-format sebelumnya, maka bisa dipastikan akan terjadi kerumunan di setiap negara, sehingga berpotensi untuk kembali merebaknya virus corona.

Perubahan format ini tentu saja mengembalikan gelaran Piala AFF ke awal-awal penyelenggaraan. Menurut sejarahnya, awal-awal penyelenggaraan Piala AFF (dulu bernama Piala Tiger) memang hanya dilakukan di satu negara saja. seluruh pertandingan di babak penyisihan grup hingga final, bertempat di satu negara. Kemudian format ini berubah semenjak tahun 2004, dimana pertandingan babak grup dilaksanakan di tuan rumah penyelenggara, sementara babak semi-final dan final gelaran, digelar secara kandang-tandang oleh para semifinalis. Format ini berlaku hingga gelaran 2016 lalu, dan pada gelaran terakhir tahun 2018, format baru diperkenalkan, dimana tak ada lagi negara yang menjadi tuan rumah. 

Format yang digunakan pada gelaran Piala AFF edisi 2018 adalah 10 tim yang terbagi menjadi 2 grup (dengan masing-masing grup berisikan 5 negara), dimana setiap tim akan memainkan dua laga kandang dan dua laga tandang dalam skema round and robin. Dan di gelaran edisi kali ini, karena merebaknya pandemi virus corona, keputusan untuk merubah format turnamen (tepatnya mengembalikan format turnamen ke edisi awal) tentu menjadi sebuah keputusan yang tepat. Kira-kira, negara mana ya yang akan menjadi tuan rumah? Apakah Indonesia? Kita lihat saja!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak