Korea Selatan saat ini sedang menghadapi krisis tingkat kelahiran terendah di dunia. Akhir-akhir ini, semakin banyak individu yang memilih untuk tidak menikah karena tingginya biaya hidup. Bahkan pada tahun 2020 lalu ada lebih banyak kasus kematian daripada kelahiran untuk pertama kalinya di Korea Selatan. Itu membuat Korea Selatan menjadi negara yang menderita penyusutan populasi.
Tampaknya dengan tingkat inflasi uang yang tidak terkendali, tingkat kelahiran di Korea Selatan semakin rendah. Sebab, mayoritas pemuda Korea Selatan memilih untuk tidak memiliki anak.
Pada Jumat (29/7/2022) Allkpop melaporkan bahwa Dr. Oh Eun Young, seorang psikiater yang telah diakui kontribusinya dalam memajukan psikologi warga Korea Selatan, baru-baru ini telah mengungkapkan lebih detail tentang alasan mengapa tingkat kelahiran di Korea Setalan sangat rendah.
Dia menjelaskan, "Untuk generasi sekarang, anak-anak ini harus terus-menerus menerima dukungan untuk banyak hal. Mereka membutuhkan perawatan secara konsisten dari orang tua mereka."
Karena itu, Dr. Oh Eun Young menyimpulkan bahwa akhir-akhir ini sulit bagi banyak orang untuk menjadi mandiri tanpa dukungan orang tua atau keluarga, mengingat tingginya tuntutan masyarakat dan juga biaya hidup yang terus meningkat. Itulah sebabnya pemuda di Korea Selatan sekarang cenderung tidak ingin memiliki anak.
Dr. Oh Eun Young kemudian mengungkapkan bahwa generasi muda di Korea Selatan meskipun dalam usia mandiri, mereka masih membutuhkan dukungan dari orang tua dan membutuhkan perawatan terus-menerus. Sehingga gagasan tentang anak telah berubah menjadi 'entitas yang membutuhkan perawatan terus-menerus.'
Netizen Korea juga setuju karena mereka merasa bahwa masyarakat di negeri itu sangat kompetitif sehingga mereka tidak memiliki waktu untuk merawat anak di saat banyak orang di sana kesulitan untuk bisa menghidupi diri sendiri.
Seorang netizen berkomentar, "Saya sepenuhnya setuju. Saya butuh istirahat setelah belajar secara kompetitif, lalu mendapatkan pekerjaan yang layak. Sepertinya semua orang butuh waktu untuk merawat diri sendiri sebelum benar-benar memiliki anak."
Netizen lain kemudian menulis, "Saya sangat setuju. Saya sendiri masih merasa seperti menjadi lintah bagi orang tua saya.. Saya mengerti. Jika saya punya anak sekarang, saya hanya akan semakin merepotkan orang tua saya. Anak saya harus menjadi tanggung jawab saya sepenuhnya. Saya tidak ingin selamanya menjadi beban bagi orang tua saya."
Memang benar jika tidak semua pemuda yang memasuki usia produktif sekarang siap untuk menjadi orang tua, karena tanggung jawabnya besar. Apa pendapatmu mengenai fenomena di Korea Selatan ini?