Dalam cuplikan video berdurasi 17 detik yang beredar di media sosial Twitter, Wirda Mansur mengklaim dirinya sedekah Rp200juta untuk bisa mendapatklan mobil seharga Rp1,4miliar.
"Ini mobil harganya 1,4 M jadi gue harus sedekah kurang lebih 140 juta, tapi gue sedekah 200 juta," ucap Wirda Mansur seperti dikutip oleh Yoursay.id, Jumat (21/20/2022).
Kalis Mardiasih yang dikenal sebagai penulis muslim memberikan kritikan terhadap konsep sedekah Wirda Mansur. Kalis menjelaskan mengenai konsep sedekah dalam Islam merupakan distribusi pendapatan.
"Sedekah dalam Islam adalah distribusi pendapatan; Al Hasyr: 7 (agar kekayaan itu tidak beredar di orang kaya yang itu-itu saja), dalam Islam kekayaan gak boleh ditimbun, harta kita bukan 100% milik kita. Kita BUKAN NGASIH, tapi MENGEMBALIKAN HAK kaum marjinal." Kritik Sekretariat Nasional Jaringan Nasional Gusdurian ini.
Menurut Kalis, pemahaman konsep sedekah untuk mendapatkan kekayaan yang lebih itu berbahaya sekali. Ia menjelaskan bahaya yang dimaksud dalam konsep sedekah demikian.
Pertama, orang yang berhak menerima sedekah akan menjadi objek semata.
"Kemiskinan jadi objek poverty porn buat orang-orang kaya. Bukan malah mempertanyakan konsep adil: kenapa mereka miskin dan saya kaya banget?" tutur istri Agus Mulyadi tersebut.
Wirda Mansur Disentil Kalis Mardiasih
Kedua, konsep sedekah seperti itu juga berbanding terbalik dengan konsep Islam dimana sedekah sebagai distribusi pendapatan malah jadi berfokus untuk memperkaya diri.
"Tujuannya jadi malah bukan distribusi pendapatan untuk membagi kesejahteraan kepada kelompok marjinal, mikirin gimana biar bisa sustain. Tapi berfokus ke diri sendiri, gimana biar dapat mobil 1,xx M. Gimana biar makin kaya lagi. Sedekah bukan begini. Itu pejabat namanya." kata Kalis Mardiasih.
Ia mengajak agar orang mengingatkan pada diri sendiri bahwa sedekah sesugguhnya untuk mengembalikan hak-hak orang miskin.
"Mari sama-sama mengingatkan diri, kalau kita ngasih sedekah itu kita sedang MENGEMBALIKAN HAK mereka-mereka yang karena kita, mereka kehilangan akses buat sekadar makan, hak tempat tinggal yang layak dan aman, hak buat sekolah, dan lain-lain. Itu hak mereka, barangkali kita bagian dari yang zalim." pungkas penulis buku Muslimah yang Diperdebatkan ini.
Video yang Mungkin Anda Sukai.