Dikritik Lambat, Erdogan Akui Sempat Kesulitan Tangani Gempa di Turki

Hernawan | Rizky Gura Saputra
Dikritik Lambat, Erdogan Akui Sempat Kesulitan Tangani Gempa di Turki
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan saat bertemu warga terdampak gempa Turki (Instagram/@rterdogan)

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengakui kurang baiknya penanganan gempa di Turki yang terjadi pada hari Senin (6/2/2023) lalu. Ia mengaku mengalami kendala yang membuat kinerja bantuan di lapangan menjadi tersendat.

Hal itu dikatakan oleh Erdogan pada hari Rabu (8/2/2023) ketika berkunjung ke salah satu wilayah terdampak gempa di provinsi Kahramanmaras untuk melihat situasi terkini di lapangan.

BACA JUGA: Pamer Rumah Mewah Rp 150 Miliar, Sumber Uang Eko Patrio Dipertanyakan

“Tentu ada kekurangannya. Kondisinya jelas terlihat. Tidak mungkin siap menghadapi bencana seperti ini,” kata Erdogan seperti dikutip  dari CNA News pada Kamis (9/2/2023).

Meski begitu, seperti dilansir dari Reuters, Erdogan meyakinkan bahwa kini bentuk penanganan dalam membantu para korban di titik terdampak, dinilainya telah berkembang semakin membaik dari waktu ke waktu.

"Pada hari pertama kami mengalami beberapa masalah, tetapi kemudian pada hari kedua dan hari ini situasinya terkendali," kata Erdogan.

Salah satu contoh yang disebutkannya adalah adanya kendala pada jalan penghubung serta bandara yang sebelumnya sempat mengalami kendala, kini telah membaik.

"Kami memiliki beberapa masalah di bandara dan jalan tetapi kami lebih baik hari ini. Kami akan lebih baik besok dan nanti. Kami masih memiliki beberapa masalah dengan bahan bakar, tetapi kami akan mengatasinya juga," kata Erdogan.

Diketahui bahwa kedatangan Erdogan ke provinsi Kahramanmaras baru-baru ini, dilakukan di tengah banyaknya warga Turki terdampak gempa mulai mengkritisi respons pemerintah yang dinilai lambat dalam penanganan pasca bencana gempa yang menewaskan ribuan orang serta membuat para banyak penyintas membutuhkan pertolongan darurat tersebut.

Tidak sedikit para penyintas gempa mengeluhkan kurangnya kehadiran tim penyelamat dan sejumlah bentuk bantuan lainnya.

Akibatnya tidak sedikit warganet menghiasi protes di media sosial seperti Twitter yang kabarnya kemudian sempat mengalami pembatasan oleh pemerintah Turki yang diduga untuk meminimalisir tersebarnya kesalahan informasi yang berpotensi tersebar melalui internet.

Namun begitu, kini direncanakan pemerintah Turki tengah berencana akan membangunkan tempat tinggal atau perumahan bagi penyintas dari 10 provinsi terdampak yang tak lagi memiliki rumah.

BACA JUGA: CEK FAKTA: Amanda Manopo Pilih Pindah Agama Demi Arya Saloka, Benarkah?

Rencana pembangunan perumahan bagi penyintas gempa di Turki itu diagendakan akan direalisasikan dalam waktu satu tahun.

Hal itu senada dengan apa yang disampaikan Erdogan dalam keterangan tertulis di akun Instagram miliknya yang meyakinkan tak akan membiarkan warga terdampak tak memiliki tempat tinggal.

"Insya Allah, negara dan bangsa akan bahu membahu, kita akan mengatasi kehancuran yang disebabkan oleh bencana, dan kita tidak akan meninggalkan warga kita tanpa rumah. Tidak ada yang perlu khawatir tentang ini." tulis Erdogan.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak