Sebuah fenomena langka di langit Jepang telah menarik perhatian dunia maya setelah negara tersebut memutuskan membuang limbah air nuklir ke laut lepas. Seorang warga membagikan video penampakan langit Jepang yang menunjukkan perubahan dramatis dalam warna dan cahaya.
Kehebohan dimulai setelah Jepang memutuskan untuk membuang air radio-aktif dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi ke Samudera Pasifik.
Mereka mengklaim tindakan tersebut merupakan bagian dari upaya pengelolaan limbah radioaktif yang aman. Langkah ini telah memicu perdebatan luas tentang konsekuensi jangka panjang dan dampak lingkungan yang mungkin terjadi akibat tindakan tersebut.
Waktu berlalu, pemandangan langit di sekitar daerah di Jepang pun seolah-olah telah mengalami perubahan warna yang dramatis. Video yang diambil oleh akun TikTok @lachsioz12 menunjukkan langit yang dipenuhi dengan nuansa unik.
Dalam video yang beredar, terlihat langit seolah terbagi menjadi dua pemandangan yang kontras: satu sisi cerah biru, sementara sisi lainnya dikuasai oleh awan megah berwarna dengan didominasi kuning senja menyala.
Video ini pun menjadi viral hingga dibagikan oleh beberapa akun platform media sosial, salah satunya @mood.jakarta.
"Viral sebuah video yang bernarasi langit Jepang setelah pembuangan limbah nuklir. Video tersebut di unggah pada akun lachsiouz12 dan banyak mendapatkan respons netizen. Gimana menurut kalian?" tulisnya dalam keterangan unggahan, dikutip pada Selasa (29/8/2023).
Warganet pun memberikan tanggapan terkait postingan tersebut. Banyak dari mereka mengatakan jika fenomena langit unik di Jepang tersebut merupakan imbas dari aksi pembuangan limbah nuklir ke lautan.
"Gila efeknya auto mengubah langit, apa kabar dampak kehidupan?" komentar seorang warganet.
"Takut hujan asam," tukas lainnya.
"Otw hujan asamkah di jepang?" pungkas yang lain.
"Aku pernah lihat di macgyfer awan bermuatan radiasi cenderung berbeda dan berpendar pada malam hari," timpal warganet lain.
Namun beberapa menuding jika potret langit tersebut hanyalah efek filter semata.
Sementara Jepang telah menekankan bahwa langkah pembuangan limbah air nuklir diambil dengan pertimbangan yang cermat dan sesuai dengan standar keamanan internasional, kontroversi masih terus berlanjut.
Aktivis lingkungan hingga masyarakat sipil dari berbagai negara seperti China dan Korea Selatan masih menyuarakan protes mereka terhadap potensi dampak lingkungan jangka panjang dari tindakan tersebut.