Sebuah insiden tragis terjadi di Negeri Ginseng, Korea Selatan. Seorang pria berusia 40-an tahun tewas terhimpit oleh robot industri di sebuah pusat distribusi produk pertanian di provinsi Gyeongsang Selatan.
Insiden ini terjadi saat pria yang berprofesi sebagai karyawan perusahaan robotik tersebut sedang memeriksa operasi sensor pada sebuah robot yang digunakan untuk memindahkan kotak-kotak sayuran.
Awalnya, dia berencana melakukan uji coba pada 6 November, tetapi diundur dua hari karena adanya masalah pada sensor robot.
Melansir dari laporan independent, kejadian bermula ketika robot yang sedang beroperasi untuk mengangkat dan memindahkan kotak-kotak paprika ke palet diduga mengalami kerusakan.
Akibatnya, robot tersebut malah mengangkat pria tersebut, bukan kotak sayuran. Dalam sekejap, robot itu mendorong pria malang itu ke sabuk konveyor hingga mengakibatkan pria itu terhimpit dan mengalami luka parah pada wajah dan dada.
Korban pun langsung dilarikan ke rumah sakit untuk segera mendapat penanganan medis. Namun sayang, upaya penyelamatan nyawanya berujung kabar duka. Ia dinyatakan meninggal dunia karena lukanya yang cukup parah.
Tragedi ini memicu perhatian serius terhadap keamanan penggunaan robot industri. Seorang pejabat dari Kompleks Pertanian Ekspor Dongseong sekaligus pemilik pabrik, menyerukan kebutuhan sistem yang tepat dan aman dalam pengoperasian robot.
Christopher Atkeson, seorang ahli robotika dari Universitas Carnegie Mellon, menekankan bahwa robot memiliki kemampuan sensor yang terbatas, sehingga kesadaran mereka tentang lingkungan sekitar juga terbatas.
Rupanya kasus seperti ini ternyata bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya pada Mei lalu, seorang pria di Korea Selatan mengalami luka serius setelah terjebak oleh robot di pabrik pembuatan suku cadang otomotif.
Lebih lanjut, sebuah studi yang diterbitkan oleh American Journal of Industrial Medicine mengungkapkan bahwa setidaknya ada 41 orang tewas dikarenakan robot industri di AS selama 1992 hingga 2017.
83 persen insiden fatal disebabkan oleh robot stasioner, dan banyak di antaranya terjadi saat perawatan sedang dilakukan pada robot.
Tragedi serupa terjadi di Jerman pada 2015, dimana seorang pekerja berusia 22 tahun di pabrik Volkswagen tewas akibat robot.
Melihat insiden-insiden ini, seharusnya perlu adanya peraturan yang lebih ketat dan sistem keamanan yang lebih canggih dalam pengoperasian robot industri untuk mencegah kejadian serupa di waktu mendatang.