BPJS Ketenagakerjaan Kena Retas, Netizen Ramai Beri Komentar Sarkas:Negara Open Source

Sekar Anindyah Lamase | Rizky Melinda Sari
BPJS Ketenagakerjaan Kena Retas, Netizen Ramai Beri Komentar Sarkas:Negara Open Source
Cyber Security (Pexels.com)

Warganet di media sosial saat ini tengah dihebohkan oleh pemberitaan yang mengabarkan bahwa BPJS Ketenagakerjaan telah diretas oleh hacker. Serangan siber ini tentu saja meresahkan masyarakat lantaran data pribadi seperti nama lengkap hingga alamat berhasil dibobol oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

Kabar ini disampaikan melalui salah satu unggahan akun X yakni @FalconFeedsiopada Kamis (27/06/2024) yang mengatakan bahwa pembobolan data ini disampaikan oleh anggota BreachForums.

“Pembobolan data BPJS Ketenagakerjaan. Seorang anggota BreachForums memposting tentang pelanggaran data signifikan yang melibatkan BPJS Ketenagakerjaan, sebuah lembava pemerintah yang bertanggung jawab langsung kepada Repulik Indonesia dan bertugas melindungi hak-hak pekerja,” ujar isi cuitan tersebut.

Data-data yang berhasil diretas dan dibobol antara lain nama lengkap, tanggal lahir, nomor telepon, hingga kode pos dan lain sebagainya.

"Data yang disusupi mencakup nama lengkap, tanggal lahir, alamat email, nomor telepon, kelompok umur, alamat, kode pos, provinsi, dll,” ujar keterangan yang ada pada cuitan tersebut lebih lanjut.

Pembobolan BPJS ini bukan merupakan serangan siber yang pertama. sebelumnya, situs rsmi seperti Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI dan Indonesia Automatic Finger Indentification System (INAFIS) milik Polri diduga juga telah diretas oleh MoonzHaxor. Data tersebut dijual di Dark Web seharga 1.00-7.000 Dolar AS. Kabar ini disampaikan oleh akun X @MurtadhaOne pada Selasa (25/06/2024).

Seakan masih belum cukup, Pusat Data Nasional (PDN) sebelumnya juga telah diretas dengan virus ransomware. Dilansir dari laman suara.com, Meutya Hafid selaku Ketua Komisi I DPR RI mengatakan pihaknya akan memanggil Menkominfo Budi Arie terkait kasus peretasan ini.

“Kalau dalam beberapa hari ke depan belum ada perbaikan, kita akan panggil Menkominfo,” ujar Meutya seperti dilansir dari laman Suara.com.

Menanggapi kasus peretasan ini, para netizen di media sosial pun ramai memberikan tanggapan mereka. Banyak yang memberikan komentar sarkas.

Negara open source,” ujar seorang netizen dengan nama akun @r***.

“Panen data,” ujar netizen lainnya dengan nama akun @u***.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak