Tim PPK Ormawa Laboratorium Mahasiswa UII menggelar program sekolah perempuan tani dengan sasaran Kelompok Wanita Tani (KWT) di Dusun Kemiri, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman Yogyakarta. Kegiatan ini sukses meraih pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia dalam Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK ORMAWA) 2024.
Program PPK Ormawa LABMA UII mengangkat judul "Juragan Perempuan Tani: Optimalisasi Peran Perempuan melalui Teknologi Pengelolaan Susu dan Bisnis guna Pengembangan Sentra Produk Lokal Purwobinangun" yang diketuai oleh Fikar Maulana, Mahasiswa UII dan dibimbing Bapak Arif Fajar Wibisono, S.E., M.Sc selaku Dosen UII.
Program ini memiliki fokus yaitu mengoptimalkan peran Kelompok Wanita Tani (KWT) dalam pengembangan pengolahan produk olahan susu, pengelolaan bisnis, dan manajemen organisasi. Dalam pelaksanaan program ini, Kelompok Wanita Tani (KWT) Dusun Kemiri akan dilatih untuk mengolah produk susu menjadi berbagai produk olahan seperti susu pasteurisasi, yoghurt, pudding, permen susu, dan stik susu.
Pelatihan ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah pada hasil produksi susu di daerah tersebut, sehingga produk olahan dapat memiliki daya saing di pasar lokal maupun luar daerah. Fikar Maulana, Ketua Program "Juragan Perempuan Tani," menekankan pentingnya inovasi dalam pengolahan susu untuk meningkatkan pendapatan para petani dan memperkuat ekonomi lokal.
Selain pelatihan dalam pengolahan produk susu, program ini juga memberikan materi terkait pengelolaan bisnis. KWT akan dibekali dengan pengetahuan mengenai strategi pemasaran, pengelolaan keuangan, hingga cara memanfaatkan teknologi digital untuk memperluas jangkauan pasar.
"Kami ingin para perempuan tani di Dusun Kemiri bisa mandiri dalam mengelola bisnis mereka. Dengan pemahaman yang baik tentang manajemen bisnis, mereka tidak hanya menjadi produsen tetapi juga mampu memasarkan produk mereka secara efektif," ujar Rahma, anggota dari tim PPK Ormawa LABMA UII.
Manajemen organisasi juga menjadi salah satu fokus utama dalam program ini. KWT akan diajarkan cara mengelola organisasi mereka secara profesional, mulai dari perencanaan program kerja, pembagian tugas, hingga pengelolaan sumber daya manusia. Dengan manajemen organisasi yang baik, diharapkan KWT dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan dalam jangka panjang. Organisasi yang kuat dan terstruktur adalah kunci kesuksesan dalam menjalankan bisnis. Diharapkan KWT Dusun Kemiri bisa menjadi contoh bagi kelompok-kelompok tani lainnya.
Dusun Kemiri sendiri memiliki potensi besar untuk menjadi sentra produk lokal Desa Purwobinangun. Lokasi yang strategis dan didukung oleh sumber daya alam yang melimpah membuat daerah ini cocok untuk pengembangan produk olahan susu. Dengan adanya program ini, diharapkan Dusun Kemiri dapat mengoptimalkan potensinya dan menjadi pusat pengolahan produk susu yang berkualitas tinggi. Potensi Dusun Kemiri sangat besar. Jika dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin Dusun Kemiri akan dikenal sebagai penghasil produk olahan susu terbaik di Yogyakarta.
Program pelatihan ini bukan hanya sekadar memberikan ilmu, tetapi juga mendorong para peserta untuk berani berinovasi dan mengembangkan ide-ide baru. Dalam sesi pelatihan, peserta diajak untuk berkreasi dengan berbagai bahan dan teknik pengolahan, sehingga dapat menciptakan produk yang unik dan memiliki nilai jual tinggi.
"Kami harapkan, KWT Dusun Kemiri tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga menciptakan tren baru di pasar. Kreativitas adalah kunci untuk bersaing di industri ini." jelas Fikar selaku Ketua PPK Ormawa LABMA UII
Fikar juga mengungkapkan bahwa program ini diharapkan dapat memberikan dampak jangka panjang bagi Dusun Kemiri dan sekitarnya. "Kami tidak hanya fokus pada hasil jangka pendek, tetapi juga bagaimana program ini bisa memberikan manfaat dalam jangka panjang. Dengan keterampilan dan pengetahuan yang mereka dapatkan, kami berharap para peserta dapat terus berkembang dan membawa perubahan positif bagi lingkungan mereka," ujarnya.
Keberhasilan program ini juga tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk pemerintah desa, komunitas lokal, dan pihak swasta. Sinergi antara berbagai elemen masyarakat ini diharapkan dapat mempercepat terwujudnya Dusun Kemiri sebagai sentra produk lokal yang berdaya saing. "Dukungan dari berbagai pihak sangat penting. Kami berterima kasih atas semua pihak yang telah membantu dan berharap kerjasama ini bisa terus berlanjut di masa depan," tutur Fikar.
Pada akhirnya, program "Juragan Perempuan Tani" ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan keterampilan teknis dan manajerial para perempuan tani, tetapi juga membangun kepercayaan diri mereka dalam menghadapi tantangan di dunia bisnis. Dengan semangat dan kerja keras, para perempuan tani Dusun Kemiri diharapkan dapat menjadi pelopor dalam pengembangan produk lokal yang berkualitas dan bernilai ekonomi tinggi.