Yogyakarta — Cemara Trashion, sebuah komunitas mitra yang dikelola oleh Bu Maria Halim, telah menjadi contoh nyata bagaimana limbah plastik multilayer pasca konsumsi dapat diubah menjadi barang-barang fashion bernilai tinggi.
Berdiri sejak tahun 2009, komunitas ini memproduksi berbagai produk seperti tas, dompet, tempat tisu, sampul Alkitab, hingga laundry bag yang semuanya diolah dari sampah plastik. Setiap produk yang dihasilkan tidak hanya memiliki nilai estetika tetapi juga mengandung pesan kuat tentang pentingnya menjaga lingkungan.
Awalnya Cemara Trashion dirintis bersama 10 anggota dengan nama "Ibu Bersinar Sunlight", merujuk pada keberhasilan mereka memenangkan undian Sunlight. Seiring waktu, komunitas ini mengalami perubahan hingga akhirnya Bu Maria melanjutkan perjuangan sendiri dari rumahnya di daerah Pringwulung, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Meski sempat menghadapi tantangan dalam mempertahankan semangat komunitas, Bu Maria tetap teguh melanjutkan misinya seorang diri.
Filosofi Nama Cemara Trashion
Dalam sebuah wawancara, Bu Maria menjelaskan asal-usul nama unik ini. "Awalnya hanya Trashion gabungan dari Trash dan fashion tetapi rasanya ada yang kurang. Akhirnya saya tambahkan cemara karena pohon cemara tetap hijau di negara empat musim. Harapannya, meski bumi sulit hijau kembali kita tetap bisa berkontribusi membuatnya hijau melalui upaya daur ulang," kata Bu Maria pada Jumat (29/11/2024).
Nama ini tidak hanya menarik perhatian tetapi juga mencerminkan nilai-nilai lingkungan yang diusung Cemara Trashion. Proses produksi dilakukan secara mandiri mulai dari mengumpulkan, memilah, hingga menjahit sampah menjadi produk yang fungsional dan estetis. Setiap proses melibatkan tangan-tangan terampil yang dengan teliti memastikan kualitas produk terjaga.
Tatangan Dan Respond Pasar
Produk Cemara Trashion lebih diminati oleh kalangan dewasa yang menghargai kualitas dan keunikan hasil karya tangan. Sementara itu, generasi muda cenderung memilih produk instan yang lebih mainstream. Bu Maria melihat ini sebagai tantangan dan peluang edukasi.
"Saya berharap semakin banyak orang terutama generasi muda sadar akan pentingnya daur ulang. Memilah sampah dari rumah dan memanfaatkannya kembali bisa mengurangi pencemaran," kata Bu Maria.
Dengan dedikasi yang tinggi dan sentuhan kreativitas yang luar biasa, Cemara Trashion berhasil membuktikan bahwa upaya mengurangi limbah plastik dapat dilakukan dengan cara yang inovatif dan berkelanjutan.
Tidak hanya berfokus pada pengurangan sampah, komunitas ini juga mampu menginspirasi banyak individu dari berbagai kalangan untuk turut serta merawat bumi melalui langkah-langkah kecil namun penuh makna, seperti mendaur ulang dan mengurangi penggunaan plastik dalam kehidupan sehari-hari.
Keberhasilan yang telah diraih oleh Cemara Trashion menjadi bukti nyata bahwa perubahan besar yang berdampak positif bagi lingkungan senantiasa dimulai dari aksi-aksi sederhana, yang jika dilakukan secara konsisten, akan membawa transformasi signifikan bagi masa depan bumi kita.
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS