Kontroversi Podcast Berujung Mundur, Ini Jejak Politik Rahayu Saraswati

Hikmawan Firdaus | A Ratna Sofia S
Kontroversi Podcast Berujung Mundur, Ini Jejak Politik Rahayu Saraswati
Rahayu Saraswati (Instagram/rahayusaraswati)

Baca 10 detik
  • Ia meminta maaf, tetap ingin menuntaskan RUU Kepariwisataan, dan menyalurkan sisa dana dapil.
  • Meski keluar dari parlemen, ia berkomitmen melanjutkan advokasi isu sosial, perempuan, dan lingkungan.
  • Rahayu Saraswati mundur dari DPR RI usai pernyataannya di podcast menuai kontroversi.

Rahayu Saraswati Djojohadikusumo resmi mengumumkan pengunduran dirinya sebagai anggota DPR RI pada Rabu (10/09/2025). Keputusan tersebut disampaikannya lewat sebuah video di akun Instagram pribadinya, @rahayusaraswati, setelah pernyataannya dalam sebuah podcast menuai kontroversi dan viral di media sosial.

Dalam pernyataannya, Saraswati menyampaikan permohonan maaf kepada publik. Ia menegaskan bahwa potongan ucapan yang beredar telah melukai banyak pihak, terutama anak muda yang sedang berjuang membangun usaha.

Meski begitu, ia menegaskan tidak pernah bermaksud meremehkan masyarakat dan merasa bersalah atas dampak yang ditimbulkan.

Mundur dari DPR RI karena Pernyataan Kontroversial

Saraswati mengakui bahwa pernyataannya di podcast sebenarnya bertujuan untuk mendorong semangat kewirausahaan di tengah transformasi digital. Namun, kalimat yang dipotong dan tersebar luas justru menimbulkan kesalahpahaman dan amarah publik.

"Potongan kalimat itu telah melukai banyak pihak, terutama anak muda yang tengah berjuang merintis usaha," ungkapnya dalam video pengumuman tersebut. Ia pun menyampaikan permintaan maaf sebesar-besarnya atas ucapan dan kesalahannya.

Meski memutuskan mundur, Saraswati berharap tetap dapat menyelesaikan satu tugas legislasi terakhirnya. Ia ingin terlibat dalam pembahasan serta pengesahan Rancangan Undang-Undang Kepariwisataan di Komisi VII DPR.

Tak hanya itu, ia berkomitmen untuk menyalurkan sisa dana daerah pemilihan (dapil) yang dimilikinya. Dana tersebut akan difokuskan untuk bantuan alat kesehatan, pelatihan kewirausahaan, dan pemberdayaan anak muda di wilayah konstituennya.

Di luar parlemen, Saraswati berjanji melanjutkan perjuangan pada isu-isu yang selama ini konsisten ia suarakan. Ia menyoroti persoalan perdagangan manusia, krisis iklim, energi terbarukan, hingga keterwakilan perempuan di ruang publik.

Keputusan pengunduran dirinya pun menuai beragam reaksi. Ada pihak yang menyayangkan langkah tersebut, namun ada pula yang menilai hal ini sebagai bentuk tanggung jawab politik.

Rekam Jejak Politik Rahayu Saraswati

Rahayu Saraswati dikenal sebagai politisi Partai Gerindra yang kiprahnya cukup panjang di dunia politik nasional. Kariernya dimulai pada 2008 ketika dipercaya menjabat Kabid Advokasi Perempuan di DPP Gerindra sekaligus Kabid Pengembangan Peranan Perempuan di organisasi sayap partai, Tunas Indonesia Raya.

Pada Pemilihan Legislatif 2014, Saraswati berhasil melenggang ke Senayan sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan Jawa Tengah IV. Saat itu, ia bergabung di Komisi VIII DPR yang membidangi Agama, Sosial, dan Pemberdayaan Perempuan. Ia dikenal vokal memperjuangkan isu hak perempuan, perlindungan anak, serta pemberantasan perdagangan manusia.

Namun, pada Pemilu 2019, ia gagal mempertahankan kursinya di DPR. Meski begitu, kiprahnya tidak berhenti. Ia tetap aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan partai hingga akhirnya kembali mencalonkan diri di Pemilu 2024.

Keberuntungan kembali berpihak padanya pada 2024. Saraswati terpilih sebagai anggota DPR RI dari daerah pemilihan DKI Jakarta III. Pada periode ini, ia dipercaya duduk di Komisi VII DPR RI yang membidangi energi, riset, dan lingkungan hidup.

Saraswati juga memiliki latar belakang pendidikan yang cukup mentereng. Ia lahir di Jakarta pada 27 Januari 1986. Pendidikan dasarnya ditempuh di SD Tarakanita II, kemudian berlanjut ke World College Singapura dan Collège du Léman di Swiss. Ia menyelesaikan pendidikan tinggi di University of Virginia, Amerika Serikat.

Sebelum terjun ke politik, Saraswati lebih dulu dikenal publik sebagai aktris. Ia membintangi trilogi film "Merah Putih" (2009–2011) dan beberapa program televisi sebagai presenter. Latar belakangnya ini membuat dirinya cukup populer di kalangan anak muda.

Di luar politik, ia juga aktif memimpin sejumlah yayasan dan perusahaan. Fokus utama kiprah sosialnya ada pada isu perdagangan manusia, pemberdayaan perempuan, serta pengembangan potensi anak muda.

Dengan rekam jejak tersebut, keputusan mundur dari DPR RI dianggap sebagai salah satu momen penting dalam perjalanan karier politiknya. Meski tidak lagi berada di parlemen, banyak pihak menilai Saraswati tetap akan berkontribusi di ranah publik.

Keputusan Rahayu Saraswati mundur dari DPR RI menjadi babak baru dalam perjalanan karier politiknya. Setelah lebih dari satu dekade berkecimpung di parlemen dan partai politik, ia kini berkomitmen melanjutkan advokasi isu-isu penting melalui jalur non-parlemen.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak