Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental Dunia, Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Wilayah Jambi menggelar kegiatan Literasi Kesehatan Mental Remaja di SMAN 3 Kota Jambi, Jum’at (31/10/2025). Kegiatan ini diikuti ratusan siswa dan guru dengan suasana penuh semangat dan interaktif.
Acara ini juga dihadiri oleh Ketua HIMPSI Wilayah Jambi, Dessy Pramudiani, M.Psi., Psikolog, Ketua Ikatan Psikologi Klinis (IPK) Wilayah Jambi, Dr. Ridwan, S.Psi., M.Psi., Psikolog, serta jajaran pengurus HIMPSI dan IPK lainnya. Turut hadir pula Kepala SMAN 3 Kota Jambi, Suyadi, S.Pd., M.Pd., yang menyampaikan sambutan dan dukungannya terhadap kegiatan tersebut.
Dalam sambutannya, Kepala SMAN 3 Kota Jambi, Suyadi, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada HIMPSI Wilayah Jambi yang telah memilih SMAN 3 sebagai lokasi kegiatan. Ia menilai kegiatan literasi kesehatan mental sangat relevan bagi siswa SMA yang tengah menghadapi masa remaja dan tekanan akademik.
“Kami sangat berterima kasih kepada HIMPSI Wilayah Jambi dan IPK Wilayah Jambi yang berkenan hadir dan berbagi ilmu di sekolah kami. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi siswa agar mereka bisa lebih memahami pentingnya menjaga kesehatan mental. Kami berharap kerja sama ini tidak hanya berhenti di sini, tapi bisa berlanjut dengan kegiatan lain di masa mendatang,” ujarnya.
Suyadi juga menegaskan bahwa pihak sekolah mendukung penuh kegiatan yang tidak hanya berfokus pada kecerdasan intelektual, tetapi juga pembentukan karakter dan keseimbangan emosi siswa.
“Sekolah bukan hanya tempat belajar mata pelajaran, tapi juga tempat menumbuhkan kesadaran diri, empati, dan kemampuan mengelola stres. Itulah yang kita tanamkan lewat kegiatan seperti ini,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua HIMPSI Wilayah Jambi, Dessy Pramudiani, M.Psi., Psikolog, dalam sambutannya menyampaikan bahwa literasi kesehatan mental merupakan bagian dari tanggung jawab HIMPSI untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama generasi muda, mengenai pentingnya kesejahteraan psikologis.
“Remaja adalah kelompok usia yang paling rentan mengalami tekanan emosional. Karena itu, penting bagi kita untuk memberikan edukasi tentang bagaimana mereka bisa mengenali perasaan, mengelola emosi, dan membangun relasi sosial yang sehat,” ujar Dessy.
Dessy menambahkan bahwa HIMPSI Wilayah Jambi berkomitmen menjadikan literasi psikologi sebagai program berkelanjutan di sekolah-sekolah dan kampus. Menurutnya, kegiatan seperti ini menjadi langkah konkret untuk mendekatkan profesi psikologi kepada masyarakat.
“Kami ingin para siswa mengenal psikologi bukan hanya saat mereka mengalami masalah, tapi juga sebagai ilmu yang bisa membantu mereka berkembang menjadi pribadi yang tangguh dan bahagia,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Ikatan Psikologi Klinis (IPK) Wilayah Jambi, Dr. Ridwan, S.Psi., M.Psi., Psikolog, menyampaikan bahwa kesehatan mental di lingkungan sekolah merupakan hal yang sangat penting untuk diperhatikan.
“Kita sering bicara tentang prestasi dan kedisiplinan, tapi lupa bahwa anak-anak juga butuh ruang aman untuk mengekspresikan diri. Sekolah yang sehat bukan hanya tempat belajar, tapi juga tempat yang mendukung tumbuh kembang psikologis siswa,” katanya.
Ridwan juga menekankan pentingnya peran guru dan orang tua dalam mengenali tanda-tanda awal gangguan psikologis pada remaja. Ia berharap kegiatan literasi ini bisa menjadi langkah awal bagi sekolah untuk membangun lingkungan yang ramah kesehatan mental.
“Guru adalah pihak terdekat dengan siswa di sekolah. Dengan memahami dasar-dasar kesehatan mental, guru bisa lebih peka terhadap perubahan perilaku siswa dan memberikan dukungan yang tepat,” tambahnya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi utama oleh Rion Nofrianda, M.Psi., Psikolog, yang mengangkat tema “Menjadi Generasi EMAS: Empati, Manajemen Emosi, Adaptif, dan Seimbang Hidup.”
Rion menjelaskan bahwa kesehatan mental yang baik tidak terjadi begitu saja, melainkan perlu dilatih melalui empat kemampuan utama yang terangkum dalam singkatan EMAS.
Pertama, Empati, yaitu kemampuan untuk memahami perasaan orang lain dan menempatkan diri pada posisi mereka. Kedua, Manajemen Emosi, yakni keterampilan untuk mengatur perasaan diri sendiri agar tetap tenang dalam menghadapi tekanan.
Ketiga, Adaptif, yaitu kemampuan beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi di lingkungan sosial maupun akademik. Dan keempat, Seimbang Hidup, yang berarti menjaga keseimbangan antara belajar, beristirahat, bersosialisasi, dan menjaga kesehatan diri.
“Menjadi generasi EMAS berarti mampu menjaga keseimbangan antara pikiran, perasaan, dan tindakan. Kesehatan mental bukan berarti kita tidak pernah sedih atau stres, tapi bagaimana kita bisa tetap berfungsi dengan baik di tengah tekanan,” ujar Rion di hadapan para siswa.
Dalam penyampaiannya, Rion juga mengajak para siswa untuk mengenali tanda-tanda ketika mereka mulai kelelahan secara emosional, serta cara sederhana untuk menenangkan diri, seperti berbagi cerita, menulis jurnal, atau melakukan aktivitas yang menyenangkan.
Suasana kegiatan berlangsung hangat dan penuh interaksi. Para siswa terlihat antusias mengikuti materi dan aktif menjawab pertanyaan dari narasumber. Beberapa siswa juga berani mengajukan pertanyaan seputar tekanan belajar dan pergaulan di lingkungan sekolah.
Salah satu siswi kelas X mengaku kegiatan ini membuka wawasan baru baginya.
“Biasanya kami cuma dengar soal kesehatan fisik, tapi jarang yang bahas tentang mental. Saya jadi tahu kalau stres itu wajar, asalkan kita bisa mengelolanya dengan baik,” ujarnya.
Ketua HIMPSI Wilayah Jambi, Dessy Pramudiani, menegaskan bahwa kegiatan literasi seperti ini merupakan bagian dari program HIMPSI dalam mengedukasi masyarakat, sekaligus mendekatkan psikolog kepada publik.
“Kami tidak hanya bekerja di klinik atau kampus. Psikolog juga punya tanggung jawab sosial untuk turun langsung ke masyarakat, terutama sekolah, agar pengetahuan tentang kesehatan mental bisa menjangkau semua kalangan,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi kepada pihak SMAN 3 Kota Jambi yang telah membuka pintu untuk kegiatan HIMPSI. Dessy berharap kerja sama ini menjadi awal dari kolaborasi berkelanjutan dalam bidang edukasi psikologi.
“Kami senang bisa bekerja sama dengan SMAN 3. Semoga ini menjadi langkah awal agar literasi psikologi semakin berkembang di lingkungan pendidikan,” tambahnya.
Kegiatan yang berlangsung sejak pagi hingga siang hari ini ditutup dengan sesi refleksi bersama dan foto bersama antara pihak HIMPSI, IPK, dan keluarga besar SMAN 3 Kota Jambi.
Dalam sesi penutupan, Kepala Sekolah, Suyadi, kembali mengucapkan terima kasih atas kegiatan yang dinilainya sangat inspiratif bagi siswa.
“Anak-anak kami mendapat banyak pelajaran hari ini. Mereka belajar mengenal diri sendiri, belajar berempati, dan belajar mengatur emosi. Ini adalah ilmu yang sangat penting untuk kehidupan mereka ke depan,” ujar Suyadi.
Kegiatan ini meninggalkan kesan mendalam bagi seluruh peserta. Selain memberikan edukasi, kegiatan ini juga menumbuhkan semangat baru bagi siswa untuk lebih terbuka dalam berbicara tentang perasaan dan kesehatan mental.
Dengan terlaksananya kegiatan Literasi Kesehatan Mental di SMAN 3 Kota Jambi ini, HIMPSI Wilayah Jambi berharap semakin banyak sekolah yang menyadari pentingnya pendidikan kesehatan mental bagi siswa.
HIMPSI menegaskan bahwa generasi muda yang sehat mental akan menjadi generasi yang mampu berpikir jernih, berperilaku positif, dan produktif bagi bangsa.
“Kesehatan mental bukan hanya urusan individu, tapi tanggung jawab bersama. Dengan sinergi antara sekolah, psikolog, dan masyarakat, kita bisa menciptakan generasi yang kuat, tangguh, dan bahagia,” tutup Dessy Pramudiani.