desa dan Pemerintahan Desa adalah contoh di mana tata kelola kepemerintahan dijalankan, serta menjadi sebuah kesempatan yang sama bagi perempuan maupun laki-laki. Baik perempuan atau laki-laki bisa berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan kebijakan pembangunan desa.
Jika kita berbicara tentang desa, seringkali ada satu hal yang terlewatkan yaitu perempuan. Isu keseteraan dan keadilan terhadap perempuan sering kali tidak menjadi pembicaraan dalam ruang-ruang diskusi publik yang berkaitan dengan desa.
Budaya patriarki yang masih banyak dianut oleh masyarakat, yang lebih mementingan garis keturunan dari seorang bapak, menjadi sebuah tantangan bagi perempuan untuk bisa memberanikan diri dalam mencapai tujuannya.
Peran perempuan yang selalu dikaitkan dengan kuadratnya bahwa perempuan hanya bisa di dapur, di kasur, dan di sumur seakan memarjinalkan perempuan dalam kehidupan sosial masyarakat.
Buku dari hasil pengalaman tiga orang ini yang semuanya perempuan, mencoba untuk memotret perubahan peran-peran perempuan di desa. Berikut beberepa strategi yang layak diterapkan untuk mereposisi peran publik perempuan di desa dalam "Buku Pintar, Reposisi Peran Publik Perempuan di Desa" yang ditulis oleh Rossana Dewi, Titik Eka Sasanti, dan Irma Suzanti.
1. Berilah peluang dan kontrol kepada perempuan
Perempuan harus diberikan ruang dan kontrol dalam masyarakat agar perempuan lebih terlibat aktif dalam pengelolaan sumber daya dan mekanisme pasar. Hal ini bertujuan agar perempuan juga bisa mendapatkan ruang-ruang didalam masyarakat.
2. Mengembangkan usaha ekonomi
Pengembangan usaha ekonomi adalah salah satu cara agar dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga. Kegiatan ini diharapakan agar dapat memberikan peluang kepada perempuan agar dapat mandiri dalam berusaha sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga dan menyerap tenaga kerja di lingkungannya.
3. Berilah peluang dan kemudahan kepada perempuan dalam pemenuhan sumber daya
Perempuan harus diberi kemudahan dalam hal pemenuhan sumber daya finansial untuk memenuhi kebutuhan usaha dan keluarganya. Pertumbuhan keuangan lokal di pedesaan menjadi salah satu instrumen dalam pengetasan kemiskinan. Tahapan ini diharapkan dapat mengembangkan usaha bagi para perempuan guna peningkatan ekonominya.
4. Rancanglah program atau kegiatan yang majemuk di desa.
Rancangan program kerja, di mana pemberdayaan dilakukan secara rill melalui peningkatan ekonomi keluarga. Pastikan semua kegiatan di desa selalu memperhatikan keseimbangan antara laki-laki dan perempuan, keseimbangan ini mulai dari kehadiran, keterlibatan dan sumbangan sarannya. Sehingga kegiatan yang ada di desa tidak berat sebelah.
5. Pastikan indikator keberhasilan program atau kegiatan dapat dirasakan secara langsung
Kegiatan yang dilakukan di desa, manfaatnya harus dirasakan secara nyata oleh perempuan. Hal ini berguna agar perempuan bisa merasakan bahwa kegiatan yang dilakukan atau program kerja dari desa betul-betul memperhatikan persoalan perempuan.
6. Rekrut dan latihlah perempuan sebagai jasa layanan masyarakat
Peningkatan jumlah tenaga kerja digaris depan akan memberikan pelayanan lebih baik, pengembangan usah, konservasi lingkungan sebagai salah satu jalan untuk meningkatkan keseimbangan pelayanan dasar.
Itulah beberapa strategi yang layak di terapkan untuk mereposisi peran perempuan di desa. Semoga memberikan manfaat dan gambaran kepada kita untuk bagaimana menyeimbangkan peran antara laki-laki dan perempuan di desa.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS