SMA Negeri 1 Purwakarta telah menerapkan kurikulum merdeka dalam pembelajaran peserta didik. Dalam kurikulum merdeka terdapat pembelajaran berupa proyek yang diberikan alokasi waktu khusus untuk pelaksanaannya.
Proyek tersebut dinamakan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yang memiliki keterkaitan dengan Dimensi Profil Pelajar Pancasila untuk meningkatkan karakter peserta didik yang diantaranya beriman, mandiri, bernalar kritis, berkebinekaan global, bergotong royong, dan kreatif.
Proyek ini dilakukan oleh Fase E atau kelas 10 SMA selama dua minggu untuk menyusun pembuatan karya setiap kelompok di kelasnya masing-masing yang sudah diarahkan oleh wali kelas dan fasilitator.
Setiap kelompok projek dibentuk tiga kelompok dengan hasil karya yang berbeda-beda dan dipamerkan melalui panen karya yang berlangsung di lapangan sekolah untuk disaksikan oleh guru penilai yang sudah ditugaskan kepada setiap kelas.
Proyek ini memiliki tema yang berbeda-beda, sekolah telah melaksanakan tiga tema dalam proyek P5 di antaranya:
1. Bangunlah Jiwa dan Raganya
Sekitar bulan September di tahun 2023, Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pertama kali dilaksanakan di SMA Negeri 1 Purwakarta oleh Fase E dengan tema "Bangunlah Jiwa dan Raganya".
Beberapa hari sebelum panen karya dilaksanakan, fasilitator setiap kelas memberikan pembelajaran terlebih dahulu untuk pemahaman peserta didik pada projek yang akan dilakukan.
Proyek ini dilaksanakan ditujukan untuk para pelajar agar menjaga diri masing-masing dari perilaku bullying, baik menghindarinya atau bahkan melakukannya.
Hasil proyek setiap kelompok di antaranya film pendek, sosiodrama, dan lukisan bergambar. Proyek ini disaksikan oleh guru penilai yang bertempatan di aula dan kelas.
Salah satu hasil panen karya peserta didik adalah pembuatan film pendek yang berjudul Rumah Untuk Pulang dengan sinopsis berisikan cerita menjauhi perilaku bullying dan pencegahannya.
Saat ini, film tersebut sudah ditonton sebanyak 8.000 kali di YouTube dengan apresiasi hasil kerja keras mereka.
Produksi film ini melibatkan 12 orang yang berasal dari Fase E1 di antaranya Rizky Pratama Riyanto, Muhammad Nabil Alrazzaq, Cahya Awaludin, Abbie Aditya Siregar, Naufal Zahran Mahardhika, Aurelia Putri Kaila, Siti Rafal Kasyfiyah, Nouran Calulla Azharia, Rafeyfa Asyla, Zulfa Nurul Fauziyah, Safira Raida, dan Rafifah Nurussalamah.
2. Kearifan Lokal
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) kembali dilaksanakan sekitar bulan November di tahun 2023 dengan tema "Kearifan Lokal".
Dalam menyelesaikan proyek ini, peserta didik diharuskan menelusuri warisan budaya nusantara di masa lampau melalui berbagai sumber.
Karya yang dibuat setiap kelompok dalam proyek tersebut di antaranya film pendek, sosiodrama, tari tradisional, dan permainan tradisional. Panen karya dilaksanakan di lapangan dan aula sekolah.
Proyek ini melatih peserta didik untuk bernalar kritis dan berpikir kreatif untuk karya yang akan dibuatnya, karena penilaian difokuskan melihat budaya yang sudah sangat lama dan sudah tidak tidak terlihat di dalam suatu daerah, lalu kembali dikembangkan pada projek tersebut, sehingga para pelajar memahami budaya-budaya Indonesia yang beragam dengan memajukan budaya daerah dalam praktik kehidupannya.
Selain bertujuan untuk memahami budaya yang turun temurun dari leluhur, peserta didik juga diajarkan untuk memiliki sikap rasa toleransi antar budaya yang berbeda dan beragam, sesuai dengan ciri khas semboyan yang dimiliki Indonesia yaitu Bhinneka Tunggal Ika yang berarti berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Pada dasarnya, negara Indonesia memang sangat beragam dimulai dari suku bangsa, agama, ras, dan golongan. Oleh karena itu, sebagai peserta didik yakni generasi muda tentunya tetap mengedepankan rasa toleransi dan saling menghargai agar perbedaan itu menjadi ciri khas dan hal yang istimewa.
3. Kewirausahaan
Proyek P5 kali ini mengangkat tema "Kewirausahaan" yang telah dilaksanakan di SMA Negeri 1 Purwakarta sekitar bulan Mei tahun 2024 lalu. Topik yang digagas oleh sekolah adalah "Dari Hobi Menjadi Pundi".
Peserta didik diajak untuk berpikir hobi yang mereka miliki yang sekiranya berdaya nilai jual serta bisa dilakukan melalui berwirausaha.
Awalnya, peserta didik diarahkan untuk menuliskan masing-masing hobinya di papan tulis sebagai langkah pertama memulai projek.
Di sini, mereka mulai menyatukan hobi yang dimiliki dengan kelompoknya untuk melakukan proyek. Aspek proyek kewirausahaan ini di antaranya pengolahan, kerajinan, dan layanan jasa.
Panen karya dilaksanakan serentak di lapangan dan kelas-kelas sebagai tempat untuk melakukan wirausaha. Selama melakukan panen karya, guru penilai berkeliling untuk melihat proses yang dikerjakan setiap kelas dan produk yang diperjualbelikan.
Tujuan proyek ini adalah melatih peserta didik untuk berpikir kreatif dan inovatif dengan mengembangkan jiwa wirausaha serta potensi yang dimiliki.
Harapan melalui pengalaman belajar projek P5 menjadikan pelajar sebagai generasi muda memiliki daya kreasi dan inovasi yang tinggi sehingga mampu mengambil bagian di masa depan untuk memperkuat ekonomi nasional.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS