Sebuah patung setinggi hampir 6 meter, terbuat dari tumpukan botol, mainan, dan limbah plastik, berdiri di depan kantor PBB di Jenewa.
Karya seniman dan aktivis Kanada Benjamin Von Wong ini diberi nama “Beban Sang Pemikir”, terinspirasi patung terkenal “The Thinker” karya Rodin.
Sosoknya duduk di atas Bumi, menggendong bayi, dan memeluk sampah plastik, dengan lilitan DNA sebagai simbol ancaman kesehatan.
Selama perundingan berlangsung, sukarelawan terus menambahkan sampah plastik ke patung itu, sebagai simbol meningkatnya biaya dari ketidakbertindakan.
Von Wong mengatakan, “Pada akhir minggu ini, patung bisa sepenuhnya terendam plastik. Harapannya, kita bisa mengakhirinya dengan perjanjian yang kuat.”
Di dalam gedung, 3.700 delegasi dari 184 negara berusaha merumuskan perjanjian internasional pertama yang mengikat secara hukum untuk mengakhiri polusi plastik. Namun, pembahasan berjalan lambat.
Jumlah isu yang belum terselesaikan justru bertambah minggu lalu, memicu kekhawatiran para pejabat.
Komisaris Eropa Jessika Roswall memperingatkan, “Sudah waktunya untuk mencapai hasil.” Para delegasi membawa ratusan perbedaan pendapat, mulai dari pembatasan produksi plastik hingga pendanaan transisi.
Meski tantangan besar, Direktur Eksekutif UNEP Inger Andersen yakin kesepakatan masih mungkin tercapai sebelum perundingan berakhir Kamis ini.
“Jendela masih terbuka untuk meninggalkan Jenewa dengan perjanjian ini,” ujarnya.
Penulis: Muhamad Ryan Sabiti